Begitu sering musibah alam terjadi di Indonesia, musibah yang masuk kategori hasil perbuatan tangan manusia (man made disaster). Indonesia mendapat gelar juara pembalak/ penebang hutan tercepat di dunia. Hutan kita ditebang setahun 2,8 jt hektar, (setiap menit hutan seluas 6x lapangan bola hilang). Padahal hutan kita diharapkan dapat menjadi paru-paru dunia atau memberi kebaikan untuk manusia sedunia. Sementara di sisi lain, mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim, Islam adalah agama yang lengkap, nilainya tertinggi.
Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin. Seluruh alam bertasbih saat bi’tsah Rasulullah, menunjukkan seluruh alam berbahagia dengan nilai Islam yang jika diamalkan manusia akan membawa kebaikan semua makhluk. Berarti ada pemaham dan pengamalan umat yang kurang terhadap Islam, sehingga umatnya belum bersikap Ramah Lingkungan.
Pertanyaan besar kita adalah:
Bagaimana ajaran Islam ttg lingkungan?
Apa yang dapat kita lakukan sebagai seorang muslim yang bertanggung jawab?
Ajaran Islam Tentang Lingkungan
A.Taujih Robbaniyah
QS Al A’raf : 56 :”Dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi sesudah (Allah Subhanhu Wa Ta'ala) memperbaikinya dan dan berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut. Sesungguhnya rahmat Allah Subhanhu Wa Ta'ala amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”
QS Al Hajj : 18 : “Apakah kamu tiada mengetahui bahwa kepada Allah bersujud apa ayng ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pepohonan, binatang melata dan sebagian manusia…”
QS Al Isro’ : 44 : “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun”
QS Ar-Rum:41:”Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali pada jalan yang benar”
B.Nasihat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan para sahabat tentang pemeliharaan lingkungan :
“Sesungguhnya Allah mewajibkan untuk berbuat baik terhadap segala sesuatu” (hr Muslim)
“Apabila seorang muslim menanam tanaman, lalu dimakan burung,manusia atau hewan, maka hal itu termasuk shodaqoh”(Muttafaq alaih)
“Apabila hari kiamat dibangkitkan dan salah seorang dari kamu memegang batang pohon korma maka tanamlah segera” (hr Ahmad dan Bukhori)
Abu Darda menanam sekalipun usianya sudah tua : “Saya hanya mengharap pahalanya dan biarlah orang lain yang memakan buahnya”
Umar B Khottob sbg khalifah pun menanam pohon sendiri.
Ketika Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bepergian bersama Sa’ad B Abi Waqqosh : “Janganlah menggunakan air berlebihan” Sa’ad :Apakah menggunakan air juga terhitung berlebihan? Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam : “Ya, sekalipun engkau menggunakannya di sungai yang mengalir” (hr Ibnu Majjah)
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menegur sahabat yang berwudhu;”Jangan berlebihan..jangan berlebihan…jangan berlebihan..”(hr Ibnu Majah)
“Sesunguhnya tiada yang berhak menyiksa dengan api kecuali Sang Pencipta api itu sendiri” (hr Abu Dawud), larangan membakar binatang hidup-hidup.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah mengelus onta sampai menangis dan berkata kepada pemiliknya: “ Tidakkah engkau takut kepada Allah dalam urusan hewan yang telah dianugerahkan-Nya kepadamu? Sesungguhnya, onta ini telah mengadu kepadaku bahwa engkau telah membuatnya lapar dan sering membuatnya capai’(hr Ahmad dan Abu Dawud)
“Berbuat baik kepada setiap makhluk hidup akan memperoleh pahala” (hr Bukhori dan Muslim)
Pesan Abu Bakar rh kepada Yazid B Abi Sufyan ketika akan berangkat ke Syam untuk berperang berupa larangan terhadap 10 hal yaitu : membunuh bayi, perempuan, lansia, menebang pohon yang berbuah, membakar gedung, menyembelih hewan kecuali untuk dimakan, menghancurkan dan membakar pohon korma, berkhianat dan takut.Sejaarawan Perancis Gustav le bon menyatakan bahwa ekspansi yang paling adil dan ramah adalah ekspansi kaum Muslimin”
C. Adhoruriyatul Khomsah
Menurut Dr Yusuf Qordhowi dlam bukunya “Islam Agama Ramah Lingkungan”; Menjaga lingkungan tercakup dalam 5 maslahat (adhoruriayatul khomsah) yang menjadi pondasi tegaknya kehidupan manusia, menjadi tujuan syariat (Al hifzu aladdin, alannafsi, alannasab, alal’aqli, alalmaal)
1. Al Hifzhu Aladdin
Menjaga lingkungan sama dengan menjaga agama .
Menjalankan perintah Allah untuk berlaku adil, berbuat kebajikan (QS 16:90 Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil dan berbuat kebajikan..”) membangun bumi, memperbaikinya dan melarang segala bentuk perbuatan yang dapat merusak dan membinasakan bumi. (QS 7 : 56 Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah memperbaikinya…”)
2. Al Hifzhu Alannafsi
Menjaga lingkungan sama dengan menjaga jiwa, perlindungan terhadap kehidupan dan keselamatan mereka.
Dalam islam kasus pembunuhan terhadap jiwa sebagai sebuah dosa besar (QS 5:32 Barangsiapa membunuh seorang manusia, dan membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa memelihara kehidupan manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan manusia seluruhnya”)
Pun terlarang untuk membunuh diri sendiri (QS An Nisa : 29 “….Dan jangan kamu membunuh dirimu….”), Rusaknya lingkungan hidup berdampak buruk bagi penjagaan kesehatan manusia, korban banjir, longsor, penyakit akibat polusi udara, air, makanan, dll.
3. Al Hifzhu Alannasabi
Menjaga lingkungan termasuk upaya menjaga kwalitas keberlangsungan hidup keturunan kita di masa yad.
“Sesungguhnya jika kamu meninggalkan anak-anakmu dalam keadaan kaya, itu lebih baik daripada meninggalkan mereka dapal keadaan miskin dan meminta-minta pada orang lain”(hr Bukhori-Muslim).
Contoh: hemat air dan menjaga sumber air agar tdk tercemar merupakan upaya menjaga ketersediaan air bersih bagi generasi yad. Diprediksikan sekitar 40 th yad bisa jadi negara2 berperang memperebutkan sumber air bersih karena kelangkaannya. Hari ini di sebagian belahan bumi sudah banyak manusia sulit mendapatkan air bersih.
4. Al Hifzhu Alal ‘aqli
Menjaga lingkungan sama dengan menjaga akal.
Lingkungan hidup yang baik, udara yang bersih, akan membantu perkembangan otak dengan baik.. Sebaliknya lingkungan tercemar menurut hasil penelitian akan menurunkan kwalitas IQ seorang anak.
5. Al Hifzhu Alal mal
Menjaga lingkungan berarti menjaga harta. Allah Subhanhu Wa Ta'ala menjadikan alam semesta sebagai harta bekal kehidupan manusia di atas muka bumi. Bumi, pohon, binatang, air, sumber energi, dll adalah harta. Pengrusakan lingkungan berarti merusak modal kehidupan manusia yang telah diberikan Allah Subhanhu Wa Ta'ala.
Oleh : Nurul Hidayati ,SS.MBA
No comments:
Post a Comment