Doa adalah senjata bagi kamu muslim, doa merupakan ibadah yang mulia. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengajarkan dan memberikan teladan kepada umatnya untuk senantiasa berdzikir kepada Rabb kita Allah Subhanhu Wa Ta'ala dalam berbagai keadaan. Diantara dzikir yang beliau ajarkan adalah dzikir tatkala kita sedang berada dalam keadaan susah.
Dzikir Pertama
لاإله إلا الله العظيم الحليم
لاإله إلا الله رب العرش العظيم
لاإله إلا الله رب السموات ورب الأرض ورب العرش العظيم
“Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah yang Maha Agung dan Maha Penyantun
Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah, Rabb ‘Arsy yang besar
Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah, Rabb langit dan bumi dan ‘Arsy yang mulia.”
(HR. Imam Bukhari, no. 6346 dan Imam Muslim, no. 2703)
Dzikir kedua
اللهم رحمتك أرجوا فلا تكلني إلى نفسي طرفة عين وأصلح لي شأني كله لا إله إلا أنت
“Wahai Allah, hanya rahmat-Mu yang kuharapkan, maka janganlah Engkau bebankan kepada diriku sendiri meski hanya sekejap mata dan perbaikilah semua keadaanku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali Engkau.” (HR. Abu Daud dan hadist ini dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah)
Kalau kita perhatikan, semua untaian dzikir dalam hadist-hadist di atas atau yang lainnya, kita dapati bahwa semua merupakan ungkapan keimanan, tauhid, keikhlasan dan jauh dari kesyirikan, yang kecil apalagi yang besar. Ini menunjukkan bahwa obat kesusahan yang terbaik adalah tajdidul iman (memperbarui keimanan), mengulang-ulang kalimat tauhid LAA ILAAHA ILLALLAH. Karena tidak ada yang lebih ampuh dalam menghilangkan kesusahan dari hati seorang hamba dibandingkan tauhid dan merealisasikan ibadah. Ketika hati seorang hamba penuh dengan tauhid, maka segala macam kesusahan akan sirna dan dia akan merasakan kebahagiaan yang tiada tara.
Ibnu Qayyim rahimahullah mengatakan, “Tauhid merupakan perlindungan para musuh Allah Subhanhu Wa Ta'ala dan juga para wali-wali Allah subhanahu wa Ta’ala. Tauhid menyelamat musuh-musuh Allah Subhanhu Wa Ta'ala dari kesusahan dan kesengsaraan dunia.
Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman yang artinya, “Maka apabila mereka naik kapal mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah).” (QS. Al-Ankabut [29]: 65)
Sedangkan para wali Allah, maka mereka diselamatkan dari kesusahan dan kesengsaraan di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu, nabi Yunus ‘alaihissalam berlindung kepadanya sehingga Allah Subhanhu Wa Ta'ala menyelamatkannya dari kegelapan tersebut, begitu juga pengikut para Rasul, mereka juga berlindung kepadanya sehingga mereka terhindarkan dari siksa yang disediakan oleh orang-orang musyrik di dunia dan juga siksa yang disediakan oleh Allah Subhanhu Wa Ta'ala di akhirat.” (al-Fawa’id, halaman 95)
Diangkat dari Fiqhul Ad’iyati wal Adzkar,
Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin al-Badr, volume 3, halaman 180
[Majalah As-Sunnah No. 07/Tahun XIV Dzulhijjah 1431 H - November 2010 M]
Dikutip dan Ringkas Judul oleh Dakwah Syariah
No comments:
Post a Comment