Thursday, January 19, 2012

Pewangi Ruang DPR Hamburkan Uang Negara

Meski telah beberapa kali menjadi sorotan masyarakat, kini Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI kembali menjadi sorotan terkait proyek pengadaan pengharum ruangan senilai Rp1,59 miliar, nutrisi penambah daya tahan tubuh Rp824,4 juta dan Rp 1,3 Miliar untuk pembuatan kalender 2012.


Dikutip situs resmi milik DPR RI, Senin (16/1),proyek tersebut akan gunakan anggaran tahun 2012. Nama paket proyeknya ‘Pewangi (Pengharum Ruangan) DPR RI’. Nilai proyek tersebut sebesar Rp 1,6 miliar.

Selain pengadaan pewangi yang nilai proyeknya cukup fantastis, Setjen DPR juga lakukan pengadaan percetakan kalender meja dan dinding. Namun anggaran yang digunakan bersumber dari tahun 2011 senilai Rp 1,3 miliar.

Masyarakat menanggapi beragam rencana ini. Direktur Lembaga Kajian Syariat Islam (LKSI) Fauzan al Anshari menilai anggota dewan kita banyak melakukan hal-hal lucu di tengah kinerjanya yang masih penuh sorotan. Ia bahkan menyindir, langkah DPR menganggarkan uang sebesar itu untuk pengharum bisa dimasukkan buku catatan rekor, Guiness Book.

“Wah itu rekor baru dan berhak masuk Guiness Book of Record, “ ujarnya kepada hidayatullah.com, Selasa (18/01/2012).

Menanggapi pemberitaan di media massa terkait anggaran kalender DPR sebesar 1,3 Miliar, Kepala Biro Humas dan Pemberitaan Djaka Dwi Winarko tak memungkiri, pagu anggaran 2011 dialokasikan untuk pengadaan Kalender sebesar 1,3 miliar.

Pakar hukum tata negara Irmanputra Sidin dikutip laman Metro TV, mengatakan yang dibutuhkan rakyat saat ini ialah harum wangi kinerja dewan, bukan pewangi ruangan. Ia menjelaskan tugas dewan dalam bidang pengawasan masih keteteran, misalnya dalam skandal Century.

Sementara itu, anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari geram atas pengadaan kalender itu.

"Saya dapat info, katanya, itu muka Pak Marzuki semua. Ya, itu bisa dibilang kampanye terselubung atau bisa dikatakan ada penjilatan yang dilakukan sekjen," ujarnya dikutip laman Metro.

Lebih geram lagi setelah mengetahui pengharum tidak ada di setiap ruang. "Saya tanya OB, ternyata pengharum ruangan tidak di semua tempat, hanya di toilet, ruang pimpinan, dan lift. Saya merasa tidak mendapatkan manfaat dari adanya pengharum ruangan," tukasnya.

Sebelum ini, DPR menjadi sorotan atas rencana  perbaikan toilet baru di Gedung Nusantara I DPR, tempat para wakil rakyat berkantor. Seperti telah diketahui, perbaikan toilet anggota  dewan ini diperkirakan memakan biaya hampir Rp 2 miliar.





Keterangan gambar: salah satu toilet di DPR RI/ptp
Rep: Panji Islam
Red: Cholis Akbar
hidayatullah.com
Dikutip dan Ringkas Judul oleh Dakwah Syariah

No comments:

Post a Comment