Dalam melepas tahun 2011 dan menyambut tahun 2012 Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Palembang dalam Refleksi Akhir tahun 2011 menyatakan bahwa umat masih menderita karena kapitalisme. Hanya syariah dan khifalah solusinya.
Demikian dikatakan Ketua HTI, Syaiful Islam, dalam jumpa pers di Sektariat HTI Jalan Kolonel H Burlian Km 7 Palembang, Sabtu (31/12).
Menurut Syaiful Islam, di tahun 2011 yang segera berlalu, banyak peristiwa telah terjadi. Dari sejumlah peristiwa ada sepuluh peristiwa atau topik penting baik menyangkut ekonomi, politik maupun sosial budaya di sepanjang tahun 2011.
Ke-10 Peristiwa Itu adalah:
Pertama Rakyat Miskin di Negeri Kaya
Kedua Korupsi Makin Menjadi-jadi
Ketiga SEA Games dan Penghamburan Uang Rakyat
Keempat Gejolak Papua dan Kisruh Freeport
Kelima kedatanangan Obama di KTT ASEA di Bali
Keenam Occupy Wall Street dan Kepatuhan Kapitalisme
Ketujuh Deradilasasi, Quo Vadis
Kedelapan kasus Gereja Yasmin negara kalah menghadapi arogansi minoritas
Kesembilan UU dan RUU Kamnas, melahirkanm rezim represi
Kesepuluh Arab Spring, Revolusi Timur Tengah dan kebangkitan Islam.
Dari 10 catatan itu HTI menyimpulkan tiga poin yaitu:
Poin pertama setiap sistem yang tidak bersumber dari Allah Subhanhu Wa Ta'ala pasti akan menimbulkan kerusakan dan akhinya tumbang.
Poin kedua sekuat apa pun rezim yang otoriter, korup, menindas rakyat dan durhaka kepada Allah Subhanhu Wa Ta'ala meski telah dijaga kekuatan senjata rezim tersebut pasti lambat laun akan tumbang.
Poin ketiga untuk lepas dari persoalan di atas yang melilit negeri ini HTI mengajak selamatkan Indonesia dengan syariah.
"Dengan berdasarkan sistem syariah yang dipimpin oleh orang amanah (khafilah) saja Indonesia benar-benar menjadi baik," ujar Syaiful Islam. (siproku/al-khilafah.org)
No comments:
Post a Comment