Wednesday, December 7, 2011

Kajian Tentang Banyaknya Pembunuhan

MUKADIMAH
Artikel ini diambil dari sebagian kecil Tanda-Tanda Kiamat Shugro, yang dimaksud dengan tanda-tanda kiamat shugro (kecil) ialah tanda-tandanya yang kecil, bukan kiamatnya. Tanda-tanda ini terjadi mendahului hari kiamat dalam masa yang cukup panjang dan merupakan berbagai kejadian yang biasa terjadi. Seperti, terangkatnya ilmu, munculnya kebodohan, merajalelanya minuman keras, perzinaan, riba dan sejenisnya.

Dan yang penting lagi, bahwa pembahasan ini merupakan dakwah kepada iman kepada Allah Subhanhu Wa Ta'ala dan Hari Akhir, dan membenarkan apa yang disampaiakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, disamping itu juga merupakan seruan untuk bersiap-siap mencari bekal setelah mati nanti karena kiamat itu telah dekat dan telah banyak tanda-tandanya yang nampak.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Artinya : Tidak akan datang kiamat sehingga banyak huru-hara (kerusuhan). Para sahabat bertanya : Apakah huru hara atau kerusuhan itu, wahai Rasulullah ?. Beliau menjawab : Pembunuhan, pembunuhan” [Shahih Muslim, Kitab Al-Fitan wa Asyroth As-Sa’ah 18 : 13]

Dan diriwayatkan oleh Bukhari dari Abdullah bin Mas’ud.

“Artinya : Menjelang datangnya hari kiamat akan ada hari-hari yang penuh kerusakan, yang pada waktu itu ilmu (tentang Ad-Din) hilang dan kebodohan merajalela”. Abu Musa berkata. Yang dimaksud dengan Al-Haraj (kerusuhan atau huru hara) ialah pembunuhan, menurut bahasa Habasyah” [Shahih Bukhari, Kitab Al-Fitan, Bab Zhuhuril Fitan 13 : 14]

Diriwayatkan dari Abu Musa Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda.

“Artinya : Sesungguhnya sebelum datangnya hari kiamat akan terjadi kerusuhan. Para sahabat bertanya. Kerusuhan apakah itu, wahai Rasulullah ?. Beliau menjawab, Pembunuhan. Mereka bertanya : Apakah lebih banyak dari pada pembunuhan yang kami lakukan ?. Sesungguhnya kami pernah membunuh tujuh puluh ribu orang lebih dalam setahun. Beliau menjawab : Bukan kamu membunuh kaum musyrikin, tetapi yang akan terjadi itu ialah sebagian kamu akan membunuh sebagian yang lain (sesama kaum muslimin). Mereka berkata : Kami kan punya akal pada waktu itu. Beliau bersabda : Kebanyakan manusia pada waktu itu hilang pertimbangan akalnya dan digantikan oleh manusia-manusia debu yang kebanyakan mereka mengira berpegang pada kebenaran, padahal tidak sama sekali” [Musnad Imam Ahmad 4 : 414 dengan catatan pinggir Muntakhab Kanzul ‘Ummal. Sunan Ibnu Majah, Kitab Al-Fitan, Bab At-Tatsabbut Fil Fitnah 2 : 1309, hadits nomor 3959. Syarh As-Sunnah, Bab Asyroth As-Sa’ah 5 : 28-29, hadits nomor 4234. Dan hadits ini adalah shahih. Periksa : Shahih Al-Jami’ush Shagir 2 : 193, nomor 2043]

Dan diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, katanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Artinya : Demi Allah yang diriku di tanganNya, tidaklah dunia ini akan lenyap sehingga datang pada manusia suatu hari (saat) yang seorang pembunuh tidak mengerti mengapa ia membunuh, dan yang dibunuh juga tidak mengerti mengapa dia membunuh. Lalu ditanyakan kepada Rasulullah. Bagaimana hal itu bisa terjadi ?. Beliau menjawab : Hura-hara, si pembunuh dan terbunuh keduanya masuk neraka” [Shahih Muslim, Kitab Al-Fitan wa Asyrot Sa’ah 18 : 35]

Apa yang disinyalir Rasulullah dalam hadits-hadits di atas, sebagiannya telah terjadi. Maka telah terjadi peperangan di antara kaum muslimin sejak zaman sahabat Radhiyallahu ‘anhum, yaitu setelah terbunuhnya Utsman Radhiyallahu ‘anhu. Kemudian terjadilah peperangan di berbagai tempat dan dalam waktu yang berbeda-beda, dengan tidak diketahui secara jelas sebab-sebabnya serta dapat dibenarkan.

Dan pada abad-abad belakangan ini juga banyak terjadi peperangan sengit antar bangsa yang satu dengan bangsa yang lain yang menelan banyak korban, dan fitnahpun sedemikian menjalar sehingga seseorang tidak mengerti apa yang mendorong membunuh orang lain.

Demikian pula dengan senjata-senjata pemusnah yang dapat digunakan untuk menghancurkan bangsa-bangsa di dunia. Senjata-senjata tersebut memiliki peranan penting untuk memperbanyak jumlah pembunuhan manusia, sehingga manusia tidak ada nilainya lagi. Mereka disembelih seperti menyembelih kambing. Hal ini terjadi karena akal manusia sudah tidak waras dan berpikirnya sudah melenceng. Maka ketika telah terjadi fitnah, manusia tidak tahu mengapa ia membunuh dan untuk apa ia membunuh orang lain. Bahkan kita juga sering melihat orang yang membunuh orang lain karena urusan sepele. Maka tepatlah apa yang dikatakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

“Artinya : Sungguh akan dicabut akal kebanyakan manusia pada masa itu”

Kita memohon keselamatan kepada Allah dan memohon perlindungan kepadaNya dari semua fitnah, baik yang nampak maupun yang tersembunyi.

Tersebut dalam suatu riwayat bahwa umat Islam ini adalah umat marhumah (umat yang diberi rahmat/dikasihi). Untung yang tidak akan disiksa (dengan adzab yang kekal) di akhirat. Allah hanya menyiksa mereka di dunia dengan berbagai fitnah, gempa bumi dan pembunuhan.

Diriwayatkan dari Shidqah bin Al-Mutsanna (katanya) : Telah menceritakan kepada kami Rabah bin Al-Harits dari Abu Burdah, ia berkata : Ketika saya sedang berdiri di pasar pada masa pemerintahan Ziyad, tiba-tiba saya memukulkan salah satu tangan saya yang satunya lagi karena merasa heran. Lalu salah seorang laki-laki dari kalangan Anshar yang ayahnya masih punya hubungan persahabatan dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya : “ Apakah yang engkau herankan, wahai Abu Burdah ?”. Saya menjawab, “Saya heran terhadap kaum yang agamanya satu, nabinya satu, dakwah (seruan)nya satu, hujjahnya satu, berperang karena tujuan yang satu, tetapi mereka saling membunuh antara sebagian terhadap sebagian yang lain”. Dia berkata : “Jangan engkau heran karena saya mendengar ayah saya memberitahukan bahwa dia pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa asallam bersabda.

“Artinya : Sesungguhnya umatku ini adalah umat yang dikasihi, tidak ada hisab dan adzab bagi mereka di akhirat, sesungguhnya adzabnya berupa pembunuhan, gempa bumi, dan berbagai fitnah (di dunia)” [Mustadrak Al-Hakim 4 : 253-254 Beliau berkata : Shahih isnadnya, tetapi tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Perkataan Hakim ini disetujui oleh Adz-Dzahabi. Dan hadits ini adalah shahih, Vide : Silsilatul Ahaditsish Shahihah 2 : 684-686]

Dan di dalam riwayat Abu Musa disebutkan.

“Artinya : Sesungguhnya umatku ini adalah umat yang dikasihi, mereka tidak ditimpa adzab di akhirat, adzabnya adalah di dunia yang berupa pembunuhan, kegelisahan, kegoncangan, dan gempa bumi” [Musnad Imam Ahmad 4 : 410 dengan catatan pinggir Muntakhab Janjul Ummal. Hadits ini Shahih. Periksa : Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir 2 : 104, hadits nomor 1734 dan Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah 2 : 684, hadits nomor 959]

[Disalin dari buku Asyratus Sa'ah. Fasal Tanda-Tanda Kiamat Kecil oleh Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA, edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat, terbitan Pustaka Mantiq, penerjemah Drs As'ad Yasin dan Drs Zaini Munir Fadholi]

No comments:

Post a Comment