Dunia Perpustakaan || Tulisan ini membahas terkait dengan Manajemen Perpustakaan Masjid.
A. Pendahuluan
Masjid sebagai tempat suci umat islam, kecuali sebagai tempat ibadah juga berfungsi sebagai pusat kegiatan umat islam dalam mengatur tata kehidupan umat islam. Disanalah pertama kali seorang anak muslim dikenalkan dengan tata kehidupan ber-islam dengan berbagai cara yang atara lain : kegiatan pengajian, kegiatan TPA/TPQ dan lain sebagainya.
Masjid memiliki banyak fungsi, yang salah satunya adalah sebagai lembaga pendidikan. Agar fungsi ini dapat menunjang kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan tata kehidupan umat dan berjalan dengan baik dan optimal, perlu adanya sarana dan prasarana penunjang.
Salah satu sarana dan prasarana penunjang masjid sebagai lembaga pendidikan adalah perpustakaan, yang mana dengan perpustakaan, akan tersedia sarana bacaan yang dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan keagamaan bagi umat islam.
Perpustakaan sebagai lembaga pendidikan dan lembaga penyedia informasi akan memiliki kinerja yang baik, apabila ditunjang dengan sistem manajemen yang memadai, sehingga seluruh aktivitas lembaga akan mengarah pada pencapaian tujuan yang telah diterapkan.
Begitu halnya perpustakaan masjid, untuk dapat memberikan layanan informasi kepada pemakai dengan baik dan lancar perlu ditunjang manajemen yang memadai, karena dengan manajemen yang baik , pembagian kerja ( job diskription ) akan berjalan dengan baik dan fungsi manajemen ( perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan ) akan berjalan dengan baik.
B. Fungsi Perpustakaan Masjid
Sebagai tempat studi bagi jamaah atau masuarakat, tentang pengetahuan dan keagamaan
Sebagai sumber informasi keagamaan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar.
Sebagai sarana menciptakan gemar membaca bagi umat dan masyarakat.
Sebagai saranan pembinaan kehisdupan rohaniah dan jasmaniah, tibul keinginan untuk lebih maju
Sebagai penyimpan dokumen dan kegiatan keilmuan masjid.
C. Struktur Organisasi Perpustakaan Masjid :
Sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Masjid Indonesia, maka Struktur Perpustakaan Masjid diatur sebagai berikut :
1. Perpustakaan Masjid Pemula ( minimal memiliki koleksi 1000 judul/eks )
Ketua Ta’mir Masjid
Kepala Perpustakaan
Petugas Layanan
2. Perpustakaan Masjid Madya ( minimal memiliki koleksi 2000 judul/eks )
Ketua Ta’mir Masjid
Kepala Perpustakaan
Petugas Teknis
Petugas Layanan
3. Perpustakaan Masjid Utama ( minimal memiliki koleksi 2000 judul/eks )
Ketua Ta’mir Masjid
Kepala Perpustakaan
Tata Usaha
Petugas Teknis
Petugas Layanan
D. Pengadaan
1. Dana
Sumber dana untuk pengembangan perpustakaan masjid dapat diupayakan dari :
Kotak amal
Donatur tetap
Menjual jasa
Usaha bersama
Infaq, Sodaqoh, dan Zakat.
2. Tenaga
Untuk dapat melaksanakan tugas-tugas perpustakaan dengan baik dan benar perlu didukung adanya sumber daya manusia yang mempunyai pengetahuan dan ketrampilan dibidang ilmu perpustakaan, baik diperoleh dari pendidikan formal maupun non formal. Adapun kategori pendidikan yang dibutuhkan :
SMA/PGA/MAN ( memiliki pengetahuan agama dan paham terhadap bahasa arab.
SMA/PGA/MAN plus pelatihan perpustakaan
Diploma II dan III ilmu Perpustakaan
S1 Ilmu Perpustakaan.
Dikarenakan masjid merupakan lembaga dakwah yang bersifat sosial, biasanya tenaga yang ada para sukarelawan, sehingga untuk dapat memenuhi kiteria pendidikan di atas masih kesulitan. Untuk itu upaya yang perlu ditempuh oleh perpustakaan masjid, berusaha mengirim atau mengikutsertakan kepada sukarelawan untuk mengikuti kegiatan seminar, trainning, magang, atau kursus di bidang perpustakaan.
3. Koleksi
Koleksi merupakan unsur utama dari sebuah perpustakaan, didalam melakukan pengadaan koleksi perlu disesuaikan dengan kebutuhan pemakai. Adapun koleksi perpustakaan masjid dapat diupayakan dengan cara sebagai berikut :
Meminta Sumbangan ( perorangan atau penerbit, yayasan dll. )
Membeli
Foto Kopi
Melakukan Tunar Menukar
Meminjam
Mengajukan permohonan ke Pemerintah
Dll.
3. Ruangan
Luas ruangan yang diperlukan untuk perpustakaan masjid sangat tergantung pada kondisi Masjid
a. Apabila kondisinya belum memiliki ruangan
koleksi dapat di simpan di alamri kaca yang ditempat dipingir ruangan masjid.
tempat baca berada di ruang masjid
b. Apabila kondisinya sudah memiliki ruangan, maka perlu ada pembagian ruangan atau penataan sedemikian rupa, sehingga dapat memperlancar proses kerja dan pelayanan pemakai. Adapun ruangan yang dibutuhkan minimal : ruang kerja, ruang koleksi, ruang pelayanan, dan ruang baca.
4. Sarana Mebeler
Untuk dapat dimanfaatkan dengan baik, perpustakaan masjid juga harus didukung dengan saran mebeler yang anatara lain :
Rak buku
Meja/kursi Kerja
Meja/kursi Baca
Meja/kursi Layanan
E. Pelayanan Teknis ( Pemrosesan )
1. Inventarisasi
Semua koleksi yang diterima oleh perpustakaan harus dicatat dalam buku inventarisasi, hal ini dimaksudkan untuk mendata seberapa banyak jumlah koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan, dan juga memberikan tanda identitas pada setiap koleksi yang berupa cap atau stempel milik perpustakaan. Adapun contoh tabelnya sebagai berikut : No. Tgl. Pengarang Judu Asal Impresum Ket
2. Katalogisasi
Semua koleksi yang dimilki oleh perpustakaan perlu dibuatkan daftar atau kartu katalog, dengan kartu katalog memungkinkan pembaca mencari koleksi yang diinginkan dengan mudah dan lancar
Adapun Jenis katalog ada 4 jenis :
katalog judul
katalog pengarang
katalog subyek
katalog seflist
3. Klasifikasi
Setiap koleksi perpustakaan harus diberikan nomor klasifikasi, hal ini ditujukan untuk mengelompokkan koleksi berdasarkan bidang ilmu masing-masing, sehingga dengan ini sistem panataannya akan lebih mudah, dan proses pencarian koleksi juga akan mudah. Di dalam memberikan nomor klasifikasi kepada setiap koleksi digunakan pedoman baku secara internasional, yaitu dengan sistem DDC ( Dewey Decimal Classification ) yang mana sistem pembagian dalam DDC ini ada 10 kelas utama, yang kemudian masing-masing kelas utama masih dibagi kedalam 10 divisi, dan setiap divisi dibagi lagi ke 10 seksi. Adapun pembagiannya sebgai berikut :
000 = Umum
100 = Filsafat
200 = Agama
300 = Sosial
400 = Bahasa
500 = Ilmu-ilmu murni
600 = Imu terapan
700 = Seni dan Olah raga
800 = Kesusasteraan
900 = Sejarah dan geografi
Sedangkan pembagian untuk kelas agama islam masuk pada 297
E. Pelayanan Pemakai
1. Pelayanan Sirkulasi, kegiatan kerja yang meliputi :
peminjaman
pengembalian
perpanjangan
penagihan
sanksi
bebas perpustakaan
statistik
2. Pelayanan Referensi
3. Pelayanan Pendidikan Pemakai dan Promosi
4. Pelayanan Penyebarluasan Informasi
F. Penutup
Demikian makalah singkat yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan tentang perpustakaan bagi kita semua.
G. Daftar Bacaan :
SIREGAR, A. Ridwan : Perpustakaan Energi Pembangunan Bangsa, Medan : Universitas Sumatera Utara, 2004.
BASUKI, Sulistyo : Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta : Gramedia, 1991
Lasa HS : Manajemen Perpustakaan ; Yogyakarta : Gama Media, 2005.
QALYUBI, Syihabuddin : Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi ; Yogyakarta : IAIN Suka, 2003
No comments:
Post a Comment