Seorang penuntut ilmu tidak boleh futur dalam usahanya untuk memperoleh dan mengamalkan ilmu. Futur yaitu rasa malas, enggan, lamban dan tidak semangat, padahal sebelumnya ia rajin, bersungguh-sungguh dan penuh semangat.
Futur adalah satu penyakit yang sering menyerang sebagian ahli ibadah, para da'i dan penuntut ilmu. Sehingga menjadi lemah dan malas, bahkan terkadang berhenti sama sekali dari melakukan aktivitas kebaikan, misalnya futur dalam menuntut ilmu syar'i, futur dalam aktivitas dakwah, futur dalam beribadah kepada Allah dan lainnya.
Orang yang terkena penyakit futur ini ada 3 golongan:
Golongan yang berhenti sama sekali dari aktivitasnya dengan sebab futur, dan golongan ini banyak sekali.
Golongan yang terus dalam kemalasan dan patah semangat, namun tidak sampai berhenti sama sekali dari aktivitasnya, dan golongan ini lebih banyak lagi.
Golongan yang kembali pada keadaan semula, dan golongan ini sangat sedikit.
Futur memiliki banyak dan bermacam-macam sebab. Apabila seorang muslim selamat dari sebagiannya, maka sedikit sekali kemungkinan selamat dari yang lainnya. Sebab-sebab ini sebagiannya ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus.
Diantara sebab-sebab futur:
Hilangnya keikhlasan
Lemah dalam menuntut ilmu syar'i
Ketergantungan hati kepada dunia dan melupakan akhirat
Fitnah(cobaan) berupa istri, anak dan harta
Hidup di tengah masyarakat yang rusak.
Berteman dengan orang-orang yang memiliki keinginan yang lemah dan cita-cita duniawi
Melakukan dosa dan maksiat serta memakan barang-barang yang haram
Tidak mempunyai tujuan yang jelas (baik dalam menuntut ilmu maupun berdakwah)
Lemahnya iman
Menyendiri (tidak mau bergaul dengan komunitas yang baik)
Lemahnya pendidikan
Futur adalah penyakit yang sangat ganas, namun tidaklah Allah menurunkan penyakit melainkan Dia pun menurunkan obatnya. Akan mengetahui orang-orang yang mau mengetahuinya, dan tidak akan mengetahui orang-orang yang enggan mengetahuinya.
Diantara obat penyakit futur adalah:
Memperbaharui keimanan. Yaitu dengan mentauhidkan Allah dan memohon kepada-Nya agar ditambah keimanan, serta memperbanyak ibadah, menjaga shalat wajib yang lima waktu dengan berjamaah di masjid, mengerjakan shalat-shalat sunnah rawatib, melakukan shalat tahajjud dan witir. Begitu juga dengan bersedekah, silaturahmi, berbakti kepada kedua orang tua, dan lain-lain dari amal-amal ketaatan.
Merasa selalu diawasi Allah subhanahu wa ta'ala dan banyak berdzikir kepada-Nya
Ikhlas dan bertakwa
Mensucikan hati (dari kotoran syirik, bid'ah dan kemaksiatan)
Menuntut ilmu, tekun menghadiri pelajaran, majelis taklim, muhadharah ilmiyyah dan dauroh-dauoroh syar'iyyah.
Mengatur waktu dan mengintrospeksi diri
Mencari teman yang baik (shalih)
Memperbanyak mengingat kematian dan takut terhadap su'ul khatimah (akhir kehidupan yang jelek)
Sabar dan belajar untuk sabar
Berdoa dan memohon pertolongan Allah
Sumber: Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Futur adalah satu penyakit yang sering menyerang sebagian ahli ibadah, para da'i dan penuntut ilmu. Sehingga menjadi lemah dan malas, bahkan terkadang berhenti sama sekali dari melakukan aktivitas kebaikan, misalnya futur dalam menuntut ilmu syar'i, futur dalam aktivitas dakwah, futur dalam beribadah kepada Allah dan lainnya.
Orang yang terkena penyakit futur ini ada 3 golongan:
Golongan yang berhenti sama sekali dari aktivitasnya dengan sebab futur, dan golongan ini banyak sekali.
Golongan yang terus dalam kemalasan dan patah semangat, namun tidak sampai berhenti sama sekali dari aktivitasnya, dan golongan ini lebih banyak lagi.
Golongan yang kembali pada keadaan semula, dan golongan ini sangat sedikit.
Futur memiliki banyak dan bermacam-macam sebab. Apabila seorang muslim selamat dari sebagiannya, maka sedikit sekali kemungkinan selamat dari yang lainnya. Sebab-sebab ini sebagiannya ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus.
Diantara sebab-sebab futur:
Hilangnya keikhlasan
Lemah dalam menuntut ilmu syar'i
Ketergantungan hati kepada dunia dan melupakan akhirat
Fitnah(cobaan) berupa istri, anak dan harta
Hidup di tengah masyarakat yang rusak.
Berteman dengan orang-orang yang memiliki keinginan yang lemah dan cita-cita duniawi
Melakukan dosa dan maksiat serta memakan barang-barang yang haram
Tidak mempunyai tujuan yang jelas (baik dalam menuntut ilmu maupun berdakwah)
Lemahnya iman
Menyendiri (tidak mau bergaul dengan komunitas yang baik)
Lemahnya pendidikan
Futur adalah penyakit yang sangat ganas, namun tidaklah Allah menurunkan penyakit melainkan Dia pun menurunkan obatnya. Akan mengetahui orang-orang yang mau mengetahuinya, dan tidak akan mengetahui orang-orang yang enggan mengetahuinya.
Diantara obat penyakit futur adalah:
Memperbaharui keimanan. Yaitu dengan mentauhidkan Allah dan memohon kepada-Nya agar ditambah keimanan, serta memperbanyak ibadah, menjaga shalat wajib yang lima waktu dengan berjamaah di masjid, mengerjakan shalat-shalat sunnah rawatib, melakukan shalat tahajjud dan witir. Begitu juga dengan bersedekah, silaturahmi, berbakti kepada kedua orang tua, dan lain-lain dari amal-amal ketaatan.
Merasa selalu diawasi Allah subhanahu wa ta'ala dan banyak berdzikir kepada-Nya
Ikhlas dan bertakwa
Mensucikan hati (dari kotoran syirik, bid'ah dan kemaksiatan)
Menuntut ilmu, tekun menghadiri pelajaran, majelis taklim, muhadharah ilmiyyah dan dauroh-dauoroh syar'iyyah.
Mengatur waktu dan mengintrospeksi diri
Mencari teman yang baik (shalih)
Memperbanyak mengingat kematian dan takut terhadap su'ul khatimah (akhir kehidupan yang jelek)
Sabar dan belajar untuk sabar
Berdoa dan memohon pertolongan Allah
Sumber: Yazid bin Abdul Qadir Jawas
No comments:
Post a Comment