Sunday, September 1, 2013

Kurma Merupakan Obat Segala Racun


Kurma Merupakan Obat Segala Racun
Kurma (Obat Segala Racun)." Allah Subhanhu Wa Ta'ala ber firman: dan goyang kan lah pangkal pohon kurma itu ke arah mu , niscaya pohon itu akan menggurkan buah kurma yang masak pada mu,maka makan minum ,dan bersenang hati lah kamu…”( QS Maryam: 25-26)

Kurma, (Arab: تمر‎, Tamr; nama latin Phoenix dactylifera) adalah tanaman palma (Arecaceae) dalam genus Phoenix, buahnya dapat dimakan. Walaupun tempat asalnya tidak diketahui karena telah sejak lama dibudidayakan, kemungkinan tanaman ini berasal dari tanah sekitar Teluk Persia. Pohonnya berukuran sedang dengan tinggi sekitar 15-25 m, tumbuh secara tunggal atau membentuk rumpun pada sejumlah batang dari sebuah sistem akar tunggal. Daunnya memiliki panjang 3-5 m, dengan duri pada tangkai daun, menyirip dan mempunyai sekitar 150 pucuk daun muda; daun mudanya berukuran dengan panjang 30 cm dan lebar 2 cm. Rentangan penuh mahkotanya berkisar dari 6-10 m.

Kurma telah menjadi makanan pokok di Timur Tengah selama ribuan tahun lamanya. Pohon Kurma diyakini berasal dari sekitar Teluk Persia dan telah dibudidayakan sejak zaman kuno dari Mesopotamia ke prasejarah Mesir, kemungkinan pada awal 4000 SM. Bangsa Mesir Kuno menggunakan buahnya untuk dibuat menjadi anggur kurma dan memakannya pada saat panen. Ada bukti arkeologi budidaya kurma di bagian Arab timur pada tahun 6000 SM. (Alvarez-Mon 2006).

Pada zaman selanjutnya, orang Arab menyebarkanluaskan kurma di sekitar Selatan dan Barat Daya Asia, bagian utara Afrika, Spanyol dan Italia. Kurma diperkenalkan di Mexico dan California, disekitar Mission San Ignacio, oleh bangsa Spanyol pada tahun 1765.

Buah yang dihasilkan oleh pohon kurma dikenal sebagai buah kurma. Bentuk buahnya lonjong-silinder dengan panjang 3-7 cm, berdiameter 2-3 cm dan ketika masih muda warnanya merah cerah ke kuning terang, tergantung dari jenisnya. Kurma memiliki biji tunggal yang ukuran panjangnya sekitar 2-2,5 cm dan tebalnya 6-8 mm. Buah kurma dikelompokan menjadi tiga golongan utama yaitu: lunak (contohnya 'Barhee', 'Halaw', 'Khadrawy', 'Medjool'), semi-kering (contohnya 'Dayri', 'Deglet Noor', 'Zahidi') dan kering (contohnya 'Thoory'). Jenis buah ini tergantung pada kandungan glukosa, fruktosa dan sukrosa.

Pohon kurma merupakan tanaman jenis dioecious, yaitu memiliki tanaman jantan dan betina yang hidup secara terpisah. Mereka dapat tumbuh dengan mudah dari bakal biji, tetapi hanya 50% tanaman betina yang ditanam secara pembibitan akan berbuah, dan menghasilkan buah yang kecil serta berkualitas rendah. Sebagian besar perkebunan menggunakan perkembangbiakan stek pada tanaman, terutama pada kultivar 'Medjool' karena bisa menghasilkan panen yang banyak serta buah yang manis dan besar. Tanaman yang tumbuh dari cara stek akan berbuah 2-3 tahun lebih awal daripada tanaman yang menggunakan bibit.

Kurma matang dibagi menjadi empat golongan, yang mana dikenal di seluruh dunia dengan menggunakan penamaan Arab yaitu, kimri (muda), khalal (berukuran penuh), rutab (matang, lembut), tamr (matang, dikeringkan dengan bantuan matahari).

Setiap 100 gram kurma segar dapat mengandung sumber vitamin C dan energi sebesar 230 kcal (960 kJ). Air yang terkandung dalam kurma relatif sedikit dan hal ini tidak menjadikannya jauh lebih pekat pada saat proses pengeringan berlangsung, meskipun vitamin C-nya akan hilang.

Kurma merupakan tanaman tradisional yang penting di Turki, Iraq, Arab, Afrika Utara sampai ke Maroko. Di negara-negara Islam, kurma dan yogurtatau susu adalah makanan tradisional yang utama untuk berbuka puasa pada saat bulan Ramadan. Kurma (terutama Medjool dan Deglet Noor) juga dibudidayakan di Amerika Serikat pada bagian selatan California, Arizona dan bagian selatan Florida.

Pohon kurma dapat berbuah setelah ditanam selama 4 sampai 7 tahun dan bisa dipanen ketika telah berusia 7 sampai 10 tahun. Pohon kurma yang telah dewasa bisa menghasilkan 80-120 kg (176-264 lb) buah kurma pada setiap musim panennya. Agar mendapatkan buah yang berkualitas untuk bisa dipasarkan, tandan kurma harus ditipiskan dan dibungkus atau ditutup sebelum matang supaya buahnya bisa tumbuh menjadi lebih besar dan terlindungi dari cuaca dan hama, seperti burung.

Kurma Dalam Al-Quran, Hadits, dan Dalam Sunnah Rasul SAW
Di antara tanda-tanda kenabian beliau dan optimalisasi dari rasa kasih beliau terhadap umatnya, adalah bahwa beliau telah menitipkan pelbagai pesan bermanfaat bagi mereka dalam urusan agama dan dunia mereka. Di antaranya melalui sabda beliau:

“Barangsiapa yang menyantap tujuh butir kurma ‘Ajwah setiap paginya, niscaya tidak akan terkena bahaya racun ataupun sihir pada hari itu.”

Wasiat dari Rasulullah yang amat mahal ini, mencakup makanan sekaligus obat untuk menjaga umatnya agar tidak terkena bahaya setan jin dan manusia, serta berbagai bahaya lain dari jenis hama dan binatang melata. Dengan demikian seseorang dapat hidup jauh dari segala hal yang mengusik dirinya, baik yang berkenaan dengan kemaslahatan dunia dan agamanya, serta dapat mengonsumsi makanan yang sesuai dengan karakter alami tubuh dan lingkungannya.

Kisah Selamatnya Rasul Dari Hidangan Danging Kambing yang Dibumbuhi Racun Oleh Kafir Karena Kurma yang Ia Santap Sebelumnya
Tatkala perang Khaibar, Allah Ta’ala hinakan kaum Yahudi dan memberikan kemenangan kepada kaum Muslimin. Mereka memperoleh harta rampasan perang yang banyak; dan mereka juga menguasai kepemilikan tanah kaum Yahudi. Tetapi, kaum Yahudi memohon kepada Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam agar mereka tetap dibiarkan tinggal di sana dan mengolah lahan pertanian dengan imbalan separuh hasil panen. Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam pun menyetujuinya, Beliau bersabda” Kami menyetujui permohonan kalian sebatas kehendak kami.”

Pada momentum pertempuran ini, seorang wanita Yahudi memberi hadiah kepada Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam berupa daging kambing yang telah ditaburi racun. Sebagaimana disebutkan di dalam riwayat di bawah ini yang artinya:

Dari Ibnu Syihâb, ia mengatakan, “Dahulu Jâbir radhiyallâhu'anhu menceritakan bahwa ada seorang wanita Yahudi dari penduduk Khaibar yang meracuni seekor kambing bakar. Kemudian menghadiahkannya kepada Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam".

Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam pun mengambil paha kambing itu dan memakannya. Beberapa Sahabat pun juga ikut makan bersama Beliau. Tiba-tiba Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam berkata kepada para Sahabat, "Jangan kalian makan !." LaluRasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam mengutus seseorang untuk memanggil wanita (yang memberi kambing) itu dan wanita itu pun datang. Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam pun segera bertanya kepadanya, "Apakah kamu telah meracuni kambing ini?"

Wanita itu menjawab, "Siapa yang telah memberitahumu?"
Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam menjawab, "Paha kambing ini yang telah mengabariku."
Wanita itu berkata, "Ya" (aku telah meracuninya).
Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bertanya lagi, "Apa yang kamu kehendaki dari perbuatanmu ini?"Wanita itu berkata dalam hati, "Jika dia seorang nabi, makanan pasti itu tidak akan membahayakannya. Dan jika dia bukan seorang nabi, maka kami akan selamat dari gangguannya."
Selanjutnya Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam memaafkan wanita itu dan tidak menghukumnya.

Sebagian Sahabat yang memakan kambing itu meninggal dunia. Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam sendiri berbekam kepada Abu Hindun (bekas budak bani Bayâdhah) dengan tanduk dan pisau.

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa tatkala ada seorang Sahabat nabi yang meninggal karena karena racun tersebut, maka wanita itu diperintahkan oleh Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam agar dibunuh.

Imam Nawawi rahimahullâh berkata,
“Sepertinya racun itu menyisakan tanda atau bekas, berupa warna hitam atau yang lainnya.” Nama wanita Yahudi itu adalah Zainab binti Hârits, istri Salâm bin Misykam, salah seorang pembesar Yahudi. (Syarh Shahîh Muslim)

Lajnah Dâimah menyatakan,
“Para Ulama pakar sirah Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam mengatakan bahwa Beliau pernah menyantap daging kambing beracun pemberian wanita Yahudi Khaibar. Kemudian paha kambing tersebut berbicara, memberitahu Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bahwa ia telah ditaburi racun, sehingga Beliau pun tidak melanjutkan santapannya.

Tatkala Beliau sakit keras yang menyebabkannya meninggal, Beliau bersabda:

“Wahai Aisyah, aku masih bisa merasakan rasa sakit 
akibat makanan yang aku makan di Khaibar.” 
(HR Abu Dâwud no. 4512; Ad-Dârimi, Al-Muqaddimah 67)

Ini merupakan mukjizat Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam. Beliau Shallallâhu 'Alaihi Wasallam selamat dari racun yang mematikan atas pemberitahuan Allah Ta’ala kepada Beliau bahwa daging tersebut beracun, juga laporan dari organ kambing itu kepada Beliau. Dan ketahuilah sebagaimana hadits rasul:

“Barangsiapa yang menyantap tujuh butir kurma ‘Ajwah setiap paginya, niscaya tidak akan terkena bahaya racun ataupun sihir pada hari itu.”

ini menjadi bukti bahwa kurma dapat menawarkan racun di tubuh manusia. Disebutkan pula dalam riwayat lain (selain Imam Muslim), bahwa Beliau Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda,

“Kaki ini memberitahuku bahwa kambing panggang ini beracun.”

Sunnah-Sunnah Memakan Kurma
Disunnahkan Makan Kurma Sebelum Berangkat Shalat Iedul Fithri
Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berangkat shalat pada hari raya Iedul Fithri, sehingga beliau makan beberapa buah kurma”.

Murajja bin Raja mengatakan : “Ubaidillah pernah memberitahukan kepadaku, dimana ia menceritakan, Anas bin Malik pernah memberitahukan kepadaku, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau makan kurma itu dalam jumlah yang ganjil”

Dari hadits tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa mengkonsumsi kurma sebelum menuju tempat shalat Iedul Fithri adalah sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan sangat dianjurkan untuk makan lebih dari satu kurma dengan jumlah ganjil. Hal ini berdasarkan lafazh hadits di atas yang dilafazhkan ‘tamarat’ (kurma dalam bentuk jamak, bukan satu atau dua tapi lebih dari dua). Maka satu kurma belum cukup untuk menyempurnakan ittiba’ kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu dianjurkan untuk makan kurma sebanyak tiga, lima, tujuh, sembilan ataupun sebelas, yang penting adalah berjumlah ganjil dan lebih dari dua.

Sedangkan hikmah dari mendahulukan makan sebelum shalat Iedul Fithri adalah sebagai simbol bahwa pada hari itu telah dihalalkan untuk berbuka atau makan dan minum di pagi hari. Hal ini juga karena hari sebelumnya adalah hari diwajibkannya puasa sedangkan hari ketika Iedul Fithri adalah hari diwajibkannya berbuka atau makan dan minum. Bersegera untuk merealisasikan konsekuensi dari wajibnya berbuka pada hari Iedul Fithri adalah sangat utama. Oleh karena itu dengan mengkonsumsi beberapa butir kurma sebelum berangkat ke tempat shalat Iedul Fithri telah mecakup keutamaan yang dianjurkan tersebut.

Jadi yang dianjurkan adalah makan beberapa kurma sebelum berangkat menuju tempat shalat Iedul Fithri, bukan Iedul Adha. Hal ini sebagaimana hadits Buraidah.

“Artinya : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah keluar (menuju tempat shalat ‘Ied) pada hari Iedul Fithri sampai beliau makan terlebih dahulu. Begitu juga tidak pernah makan ketika hari Iedul Adha sampai beliau selesai melaksanakan shalat Iedul Adha terlebih dahulu”

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Makan Kurma Dengan Keju
Sebagaimana yang diriwayatkan dari kedua anak Busyr As-Sulamiyyain, mereka berdua berkata.
“Artinya : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengunjungi kami, maka kami hidangkan kepada beliau, keju dan kurma kering, sedangkan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menyukai keju dan tamr (kurma kering)”

Imam Ibnul Qayyim rahimahullaah memberikan komentarnya terhadap hadits tersebut dalam Ath-Thibb An-Nabawy : ‘Zubdah (keju) dapat berfungsi melunakkan tinja, melemaskan syaraf dan bengkak yang terjadi pada kandung empedu dan juga kerongkongan, berkhasiat juga mengatasi kekeringan yang terjadi. Bila dioleskan pada gusi bayi, berkhasiat sekali mempercepat pertumbuhan gigi. Berguna untuk mengatasi batuk yang timbul karena hawa panas atau hawa dingin, menghilangkan kudis dan kulit kasar. Rasa mual yang terkandung dapat menghilangkan selera makan namun dapat diatasi dengan makanan yang manis-manis, seperti madu dan kurma. Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkombinasikan antara kurma dan keju, terdapat hikmah agar kedua jenis makan tersebut saling melengkapi”

Keju dengan kandungan lemak dan protein yang tinggi dapat menambah kekurangan kandungan lemak yang terkandung dalam kurma.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Makan Kurma Dengan Mentimun
Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari dan Muslim, dari Abdullah bin Ja’far Radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata.
“Artinya : Aku melihat Rasulullah makan buah mentimun dengan ruthab (kurma basah)”

Hadits ini mempunyai pelajaran yang sangat agung yaitu menggambarkan tentang keahlian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hal mengkonsumsi makanan secara seimbang.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mencampur buah kurma dan mentimun dengan tujuan agar rasa panas yang terkandung dalam kurma dapat menyeimbangkan rasa dingin dan basah yang ada di mentimun, hal ini karena mentimun agak sulit untuk dicerna di lambung, dingin dan terkadang berbahaya[7]
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Pernah Makan Kurma Dengan Semangka.
Sebagaimana hadits : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa makan semangka dengan kurma basah”.

Kurma Dalam Al-Qur’an
Sesungguhnya Allah SWT telah memuliakan buah kurma dan menyebutnya dalam Al-Qur’an dalam banyak ayat dan Allah SWT telah memberikan karunia-Nya melalui buah kurma tersebut.

Allah SWT berfirman:
“Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu…” (QS. Maryam: 25-26).

“Di dalam kebun-kebun serta mata air, dan tanam-tanaman dan pohon-pohon kurma yang mayang lembut.” (QS. Asy-Syu’ara’:147-148)

“Dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun.” (QS. Qaf:10)

“Dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (Kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan.” (QS. An-Nahl: 67).

Dalam Hadits Lainnya
Diriwayatkan dalam beberapa hadist yang sangat beragam lafazh dan jalur riwayatnya, namun semuanya memuat sanjungan terhadap buah kurma, dan anjuran untuk mengkonsumsinya atau menjadikannya sebagai perbekalan. Hadist-hadist tersebut diantaranya adalah:

    Diriwayatkan dari ‘Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda “Rumah yang ada kurmanya, niscaya penghuninya tidak akan kelaparan.” (HR. Muslim)
    Dari ‘Aisyah RA, bahwasanya Nabi SAW bersabda, ” Hai ‘Aisyah, rumah yang tidak ada kurmanya, niscaya membuat para penghuninya atau niscaya para penghuninya akan kelaparan. Beliau mengucapkannya sebanyak dua atau tiga kali.
    Diriwayatkan dari Abu Musa bahwa ia menuturkan, “saat salah seorang putraku lahir, aku datang menemui Rasulullah SAW, lalu beliau memberinya nama Ibrahim, mentahniknya dengan sebiji kurma, dan mendoakan keberkahan baginya, kemudian menyerahkannya kembali padaku (HR. Bukhari).

Ternyata menyantap buah kurma pada saat berbuka puasa di bulan Ramadhan dan dalam keseharian, bukan sekadar untuk menjaga tradisi. Zat-zat gizi yang terdapat dalam buah ini, membuat mereka yang berpuasa terbebas dari rasa malas dan lemas. Selain itu, otak pun dibuat tetap encer untuk berpikir.

Saat berpuasa, banyak masalah kesehatan yang sering dikeluhkan, khususnya yang berkaitan dengan pasokan energi. Untuk kebutuhan sehari-hari, setiap orang membutuhkan energi untuk kebutuhan internal (metabolisme basal) sebesar 25 kkal/kg berat badan. Sementara untuk aktivitas fisik sehari-hari dibutuhkan tambahan energi sebesar 3050 persen dari energi basal.Pada saat berpuasa, asupan energi dalam tubuh berkurang sebesar 20-30 persen, sehingga tubuh lebih cepat lemas dan lelah. Karena itu, diperlukan asupan gula yang dapat segera diabsorbsi ke dalam tubuh untuk menggantikan asupan energi yang kurang.Seringkali untuk memenuhi kebutuhan energi pada saat berbuka puasa, konsumsi makanan berat (seperti nasi) merupakan pilihan utama. Padahal, karbohidrat yang terdapat pada nasi merupakan karbohidrat kompleks yang memerlukan proses pencernaan yang cukup lama.

Seharusnya makanan yang paling baik untuk diasup pada saat berbuka puasa adalah makanan yang mengandung gula sederhana yang siap dipakai oleh tubuh, seperti buah-buahan. Untuk memenuhi kebutuhan energi sehari-hari, konsumsi 2-4 porsi buah-buahan yang dilengkapi 3-5 porsi sayuran.

Fruktosa dan glukosa yang terkandung dalam buah-buahan merupakan gula sederhana yang siap dipakai oleh tubuh. Hanya dalam beberapa menit tubuh, akan segera memperoleh asupan energi dan menjadi bugar kembali

Komposisi dan Khasiat
Kurma merupakan buah yang menjadi ciri khas bagi negaranegara di Timur Tengah. Bagi umat Islam, berbuka puasa dengan kurma bukan sekadar tradisi, tetapi sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW, 

“Barangsiapa yang mempunyai kurma ketika berpuasa, hendaklah berbuka dengan kurma.”

Pilihan kurma sebagai makanan pembuka yang sehat di bulan puasa ternyata bukanlah tanpa dasar. Selain nilai energinya sangat tinggi, kurma juga mengandung komponen gizi lain yang cukup baik.

Kandungan gula kurma sebagian besar merupakan gula-gula monosakarida, sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Gula-gula itu antara lain berupa glukosa dan fruktosa.

Pada sebagian varietas kurma tertentu, juga terdapat gula sukrosa. Kandungan gula pada kurma sangat tinggi, sekitar 70 persen, yaitu 70-73 gram per 100 gram kurma.

Penyerapan gula kurma di dalam tubuh juga cukup cepat, sekitar 45-60 menit, bila dibandingkan daya absorpsi pati pada nasi yang memerlukan waktu berjam-jam. ltulah sebabnya kurma merupakan makanan yang sangat baik untuk berbuka puasa karena dapat menyuplai asupan energi secara cepat.

Kurma mengandung vitamin yang cukup tinggi. Kehadiran vitamin ini dapat meningkatkan kebasaan lambung yang terlalu asam setelah 13-14 jam tidak memperoleh makanan dan minuman.

Setiap 100 gram kurma kering mengandung vitamin A sebesar 50 IU, tiamin 0,09 mg, ribofalvin 0,1 mg, dan niasin 2,20 mg. Vitamin A berfungsi untuk menjaga kesehatan mata, pertumbuhan, reproduksi, imunitas (kekebalan) tubuh, dan pemeliharaan sel epitel.

Serat Tinggi
Niasin merupakan bagian dari vitamin B kompleks yang disebut sebagai vitamin B3 berfungsi untuk menurunkan produksi VLDL (very low density lipoprotein) di dalam hati, sehingga produksi kolesterol LDL (low density lipoprotein) dan trigliserida dapat menurun. Mengonsumsi 3-6 gram niasin setiap hari dapat menurunkan kadar kolesterol sebanyak 15-20 persen, kadar trigliserida 40-50 persen, serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) hingga 20 persen.

Niasin juga berperan dalam , merangsang pembentukan prostaglandin 12, yaitu hormon yang membantu mencegah pengumpulan agregasi trombosit. Dengan demikian, niasin dapat memperkecil proses ateroskerosis clan akhirnya memperkecil kemungkinan terjadinya serangan jantung. Rata-rata kebutuhan niasin 13-16 mg per hari.

Niasin bersama riboflavin (vitamin B1) akan membantu melepaskan energi dari makanan. Sementara itu, tiamin (vitamin B1) berfungsi untuk melepaskan energi dari karbohidrat, serta berperan baik bagi sel-sel saraf dan fungsi jantung.

Kurma juga mengandung serat pangan (dietary fiber) cukup tinggi, yaitu 2,2 gram per 100 gram. Serat pangan mempunyai manfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah dengan menghambat penyerapan lemak atau kolesterol di dalam usus besar, sehingga kadar kolesterol dalam darah tidak meningkat.

Kehadiran serat pangan baik untuk mengatasi sembelit. Dengan tekstur serat yang cukup halus, kurma aman untuk lambung yang sensitif atau radang usus.

Sebagaimana pangan nabati lainnya, kurma tidak mengandung kolesterol. Kurma mengandung lemak baik yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Kekhawatiran menjadi gemuk karena kurma tidaklah beralasan. Kehadiran lemak ini bermanfaat bagi penyerapan vitamin A, D, E, dan K yang juga terdapat di dalam kurma.

Cegah Pembekuan Darah
Dalam kurma juga terdapat asam salisilat yang biasanya digunakan sebagai bahan baku aspirin. Asam salisilat bersifat mencegah pembekuan darah, antiinflamasi (radang), dan menghilangkan rasa ngilu maupun nyeri. Selain itu, asam salisilat ini dapat mengendalikan hipertensi dengan mengatur kadar prostaglandin yang turut berperan dalam proses tekanan darah.

Asam salisilat juga dapat memengaruhi produksi hormon prostat yang masuk ke dalam kelompok asam lemak hidroksida untuk merangsang kontraksi otot dan menurunkan tekanan darah.

Meskipun kandungan asam salisilat dalam kurma belum terbukti bisa menyamai obat aspirin dosis biasa, konsumsi kurma secara teratur dalam jumlah cukup diharapkan dapat berperan dalam mencegah stroke clan serangan jantung. Dalam jangka panjang, konsumsi makanan yang mengandung salisilat tinggi seperti kurma diharapkan memberikan fungsi yang kurang lebih sama dengan aspirin terhadap pencegahan stroke dan serangan jantung.

Kurma juga mengandung asam nikotinat dan hormon potuchsin. Hormon tersebut berperan untuk mencegah perdarahan rahim melalui efek penciutan pembuluh darah. Kurma mempunyai manfaat lain, yaitu mengurangi ketegangan mental, histeria, dan insomnia.

Namun, penderita diabetes melitus tidak boleh terlalu banyak mengonsumsi kurma. Kandungan gula monoskarida yang cukup tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah secara cepat. @

Otak Encer Selama Berpuasa
Kurma mengandung mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti zat besi, magnesium, dan kalium. Zat besi sangat penting untuk mencegah anemia gizi besi, yang dalam bahasa awam sering disebut sebagai lesu darah.

Gejala anemia gizi besi adalah mudah lelah, pusing, pandangan berkunang-kunang,dan susah berkonsentrasi. Magnesium berfungsi membantu fungsi saraf dan otot termasuk pengaturan irama jantung agar tetap normal. Pada 100 gram kurma terdapat sekitar 34 mg magnesium.

Kalium (potasium) merupakan komponen gizi mineral yang mempunyai jumlah yang sangat signifikan pads kurma. Di dalam 100 gram kurma terkandung 666 mg kalium dan natrium hanya 1 mg, sehingga rasio kalium terhadap natrium 666:1.

Bahan pangan dikatakan sehat untuk jantung dan pembuluh darah bila rasio kalium terhadap natrium minimal 5:1. Kalium diketahui bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah, terapi darah tinggi, serta membersihkan karbondioksida di dalam darah. Kalium juga bermanfaat untuk memicu kerja otot dan simpul saraf.

Kandungan kalium yang tinggi akan memperlancar pengiriman oksigen ke otak dan membantu memperlancar keseimbangan cairan tubuh. Dengan demikian, konsumsi kurma yang kaya kalium akan membuat otak tetap encer di saat berpuasa clan tubuh selalu dalam keadaan bugar. Anggapan bahwa berpuasa membuat malas clan lemas harus segera dikikis dengan memperbanyak konsumsi kurma.

Kalium juga bermanfaat untuk mencegah penyakit stroke. Makanan yang sarat kalium, yaitu minimal 400 mg per 100 g, dapat mengurangi risiko stroke. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli gizi membuktikan bahwa kalium dapat menurunkan risiko serangan stroke.

Salah satu contoh adalah penelitian terhadap pola makan 859 responden usia 50 tahun ke atas yang dilakukan di California Utara, Amerika Serikat. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi kalium lebih banyak (meskipun hanya dengan perbedaan konsentrasi yang kecil) memiliki risiko terkena penyakit stroke 12 tahun lebih rendah.

Sebaliknya, orang yang konsumsi kaliumnya rendah memiliki risiko terserang stroke lebih tinggi, dengan peluang meninggal sekitar 2,6 kali pada lelaki dan 4,8 kali pada wanita. Para peneliti tersebut akhirnya berkesimpulan bahwa dengan mengonsumsi satu jenis tambahan makanan kaya kalium (dengan hitungan minimal 400 mg perhari, misalnya kurma sebanyak 5 butir) dapat menurunkan risiko fatal akibat stroke hingga 40 persen.

Riset yang dilakukan oleh Dr. Louis Tobian Jr, seorang pakar hipertensi dari sebuah universitas di Minnesota, AS, membuktikan bahwa makanan tinggi kalium seperti kurma juga dapat menstabilkan tekanan darah yang akan mencegah risiko stroke.

Penelitian yang didasarkan pada dua kelompok hewan penderita hipertensi itu menunjukkan bahwa tidak ada tikus yang mengalami perdarahan otak pada kelompok yang diberikan diet tinggi kalium. Sebaliknya, pada kelompok yang tidak diberikan diet yang mengandung kalium, 40 persen di antaranya menderita perdarahan otak.

Mekanisme kerja kalium dalam mencegah aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah) adalah dengan menjaga dinding pembuluh darah besar (arteri) tetap elastis dan mengoptimalkan fungsinya, sehingga tidak mudah rusak akibat tekanan darah yang tinggi. Dengan menurunnya risiko aterosklerosis, aktivitas kalium ini juga akan berperan dalam pencegahan penyakit jantung koroner dan stroke. @

Sebagai Penangkal Racun
Kurma mempunyal varietas yang sangat banyak, masingmasing dengan bentuk dan warna khas. Ada yang berbentuk kecil lonjong, kecil agak bulat dengan bent sekitar 5 gram per buah, hingga yang berbentuk agak besar dan panjang dengan bent sekitar 12 gram per buah.

Warna kurma juga beragam, mulai dari yang berwarna kuning keputih-putihan, kuning emas, cokelat muda, sampai cokelat kehitaman. Salah satu kurma yang populer adalah kurma emas (golden date) karena bentuk warna dan rasanya yang sangat lezat dan khas.

Kurma ajwah dipercaya kaya akan manfaat kesehatan bila dimakan tujuh butir setiap hari. Kurma ini relatif mahal, dan hanya tumbuh di daerah Timur Tengah.

Di pasaran, terdapat 26 jenis kurma. Jenis ajwah merupakan kurma yang paling mahaL Meskipun belum memiliki data ilmiah yang pasti, kurma ajwah tertuang dalam hadis Nabi Muhammad SAW dapat berfungsi sebagai obat dan penangkal racun yang balk. Kurma ambarjuga sangat populer sebagai makanan kesukaan Nabi.

Selain itu, terdapat pula kurma jenis sukari. Kurma jenis ini berukuran besar dan berwarna cokelat terang. Kurma ini diyakini dapat menambah tenaga, khususnya bagi laki-laki.

Untuk perempuan terdapat kurma lubanah yang berarti kurma susu. Kurma jenis ini berukuran kecil dan agak keras. Karena itu, sebelum dimakan, kurma ini harus direbus dahulu di dalam air. Kurma ini diyakini sangat baik untuk ibu yang sedang menyusui, untuk menambah air susu (ASI).

Meskipun belum memiliki bukti ilmiah yang cukup, sebagian masyarakat percaya bahwa setiap kurma mempunyai khasiat masing-masing. Tidak sedikit orang yang rela mengeluarkan uang dalam jumlah banyak untuk membeli kurma jenis tertentu karena yakin terhadap khasiatnya.

Pada penyajiannya, kurma ada yang dimakan dalam keadaan segar dan ada pula yang dimakan setelah mengalami proses pengeringan. Kurma segar mengandung kadar air dan vitamin yang lebih banyak, tetapi kandungan energi siap pakainya rendah. Kurma yang telah dikeringkan memiliki kandungan energi siap pakai lebih tinggi, tetapi kadar beberapa vitamin lebih rendah, terutama vitamin C. Saat ini kurma juga digunakan dalam berbagai resep makanan ringan (seperti kue) dan juga untuk jus.

Mengingat khasiat kurma yang begitu besar bagi kesehatan, ada baiknya kurma tidak hanya dikonsumsi ketika bulan puasa, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Kurma sangat cocok sebagai penyuplai energi bagi yang akan melakukan perjalanan jauh, seperti mendaki gunung ataupun berlayar.

Jenis-Jenis Kurma
Saat Ramadan, kurma selalu manjadi primadona buah yang kerap diburu. Bukan hanya nikmat disantap, buah yang populer di Timur Tengah ini juga memiliki deret manfaat bagi kesehatan.

Kurma matang dibagi menjadi empat golongan tingkat kematangan yang menggunakan penamaan Arab seperti, kimri (muda), khalal (berukuran penuh), rutab (matang, lembut), tamr (matang, dikeringkan dengan bantuan matahari). Dari empat tingkat kematangan, ada 10 jenis kurma yang populer di dunia. Berikut di antaranya:

1. Kurma Ajwah: di pasaran, kurma jenis ini menjadi kurma dengan predikat tertinggi dari segi harga. Kurma Ajwah kebanyakan tumbuh di kota Madinah, Saudi Arabia. Kurma Ajwah memiliki bentuk yang lebih kecil dengan warna yang juga lebih hitam. Dipercaya, kurma jenis ini merupakan kurma favorit Nabi Muhammad SAW.

2. Kurma Deglet Noor: kurma dengan warna kuning keemasan, tidak terlalu kering, dan juga tidak terlalu manis ini merupakan varietas unggul yang sangat terkenal di Libya, Algeria, Amerika, dan Tunisia.

3. Kurma Amer Hajj: biasa juga disebut dengan Amir Haji. Jenis kurma ini memiliki daging yang sangat lembut dan jug atebal. Dalam beberapa tradisi kurma jenis ini sering dikenal dengan ‘welcome kurma’, atau kurma yang dihidangkan untuk menyambut tamu.

4. Kurma Mozafati: kurma jenis ini memiliki masa simpan yang lama, bahkan hingga 2 tahun jika disimpan di suhu -5 derajat. Kurma Mozafati merupakan jenis kurma yang berwarna gelap, bertekstur lembut, dan berukuran sedang.

5. Kurma Halawi: disebut juga sebagai kurma Holwah yang berarti manis dalam bahasa Arab. Kurma Halawi memiliki rasa yang sangat manis jika dibanding dengan jenis kurma lainnya.

6. Kurma Umelkhashab: memiliki kombinasi rasa manis dan sedikit pahit. Kurma jenis ini berasal dari Saudi Arabia. Selain rasa yang unik, Umelkhashab berwarna sedikit kemerahan.

7. Kurma Thoory: biasa juga disebut sebagai kurma Thuri. Kurma yang populer di Algeria ini berwarna sedikit cokelat kemerahan, dan kulit yang cenderung kering keriput.

8. Kurma Zaghloul: memiliki bentuk yang panjang dan agak lonjong. Warnanya merah gelap dan sangat manis. Istimewanya, rasa manis dari kurma ini masih melekat di lidah. Kurma ini termasuk varietas kurma yang eksklusif dan harganya mahal di Mesir. Bahkan, hanya orang-orang tertentu saja yang mengonsumsinya.

9. Kurma Sekkeri: kurma jenis ini berwarna cokelat gelap, dengan daging buah yang sangat lembut dan rasa manis yang khas.

10. Kurma Saidy: kurma yang populer di Libya ini memiliki tekstur dan bentuk yang hampir sama dengan kurma sekkeri.

Subhanallaah..begitu banyak dan besar nikmat Allah dibumi ini! maka bersyukurlah
Jadi mari makan kurma di hari-hari kita! selain sebagai mengikuti sunnah dan juga serta menyehatkan tubuh dan terlepas dari penyakit, amin

Sumber situs: Islam

No comments:

Post a Comment