Wednesday, October 30, 2013

Kumpulan Hadits Yang Menentramkan Jiwa

Hadits-Hadits Yang Menentramkan Jiwa

BERSUJUD HANYA KEPADANYA

  • Sesungguhnya Allah menerima pertobatan hambaNya selama nyawa belum sampai ketenggorokan.(HR.Ahmad) 


  • Paling dekat seorang hamba kepada Rabbnya ialah ketika ia bersujud.(HR.Muslim) 


  • Apabila Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menemui suatu kesulitan, maka beliau segera mengerjakan sholat.(HR.Abu Dawud) 
  • Dari Ummu Farah ra, ia berkata  Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ditanya,”amal apakah yang paling utama?” Beliau menjawab,”Shalat pada awal waktunya”(HR.Abu Dawud) 
  • Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,” jika kamu melihat seseorang terbiasa pergi kemesjid, maka saksikanlah bahwa dia beriman.”(HR.Ahmad dan At- Tirmidzi) 
  • Pahala manusia paling besar dalam hal sholat adalah manusia yang tempat tinggalnya jauh dari masjid, namun tetap mendatanginya.(HR.Muslim)


  • Dari Umar Bin Khatab ra,” Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, bersabda” Sesungguhnya Allah sangat kagum terhadap shalat berjamaah.”(HR.Akhmad)


  • Barang siapa yang meningglkan shalat jumat  tanpa satu alasan, maka Allah akan mengunci hatinya.(HR.Bukhari)


  • Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih dilautan.(HR.Tirmidzi)


  • Laksanakanlah kewajibanmu dan mohonlah kepada Allah yang menjadi hakmu. .(HR.Muslim)


  • Berdoalah kamu sekalian kepada Allah dengan perasaan yakin akan dikabulkannya doamu (HR.Tirmidzi)


  • Sesungguhnya dikalangan hamba-hamba Allah ada orang yang apabila memohonkan sesuatu maka Allah akan menerimanya.(HR.Bukhari-Muslim)
  • Akan dikabulkan doa diantara kamu, selama ia tidak terburu-buru berkata,” aku sudah berdoa, tetapi doaku belum dikabulkan.”(HR.Musliim)
  • Ambillah kesempatan berdoa ketika hatimu dalam keadaan lemah lembut, karena itu adalah rahmat.(HR.AlDailami)
  • Doa yang tidak akan ditolak adalah doa pada saat adzan dan iqomah.(HR.Abu Dawud dan Tirmidzi) 
  • Doa adalah senjata kaum muslimin,tiang/pilar agama dan cahaya langit dan bumi(H.Abu Ya’la) 
  • Barang siapa yang mendoakan kebaikan kepada orang yang telah mendzoliminya maka dia telah memperoleh kemenangan.(HR.Tirmidzi dan Asy-syihab) 
  • Barang siapa yang doanya ingin terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya, hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain.(HR.Ahmad) 
  • Takutlah kepada doa-doa orang yang teraniaya, sebab tidak ada hijab diantaranya dengan Allah (untuk mengabulkan).(Shahih Muslim) 
  • Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: ”Seorang pemurah hati dekat kepada Allah, dekat kepada Manusia, dekat kepada Surga.”(Shahih Muslim) 
  • Kunci surga adalah shalat, sedangkan kunci shalat adalah bersuci.(HR.Ahmad)
  • Berpuasa dan membaca alqur’an akan memberikan syafaat/pertolongan kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak.(HR.Ahmad)
  • Apabila seseorang ingin berdialog dengan Rabbnya, maka hendaklah ia membaca Alqur’an.(HR.Ad-dailami dan Al- Baihaqi)
  • Barang siapa membaca Alqur’an 1 huruf, maka baginya 1 pahala. Dan 1 pahala sama dengan 10 kali lipat.(HR.Tirmidzi)
  • Ummatku akan tampil pada hari kiamat dengan wajah bersinar, tangan dan kakinya berkilauan dari bekas wudhu.(HR.Ahmad, Bukhari, dan Muslim)
  • Tidak ada yang bertambah bagi seorang hamba kecuali ketinggian/ derajad. Karena itu tawadhulah, niscaya Allah akan meninggikan derajadmu.(Al-Hadist)
  • Ya...Allah bantulah aku untuk mengingat Engkau dan banyak bersyukur kepadaMu, dan beribadah kepadaMu dengan baik.(HR.Annasa’i)
  • Sepagi sepetang dijalan Allah adalah lebih baik dari dunia dan seisinya.(HR.Bukhari-Muslim)
  • Barang siapa yang beribadah kepadaKu, dengan sepenuh hati, aku perintahkan dunia untuk melayaninya.(Hadist Kudsi)
  • Barang siapa yang menegakkan sunnahku dizaman rusaknya ummatku baginya pahala 100 orang mati syahid.”Al-Hadist)
  • Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, perna bersabda,”Iman meliputi lebih dari 60 cabang atau bagian. Dan Al haya’(rasa malu) adalah 1 cabang dari iman.” (HR.Bukhari)
  • Sesungguhnya pengobatan dengan mantera-mantera, kalung, gelang penangkal sihir, dan guna-guna adalah syirik.(HR. Ibnu Majah)


INDAHNYA SILATURRAHIM 

  • Ada dua kaki yang sangat disukai Allah, yaitu kaki yang dilangkahkan untuk menunaikan shalat fardhu dan kaki yang dilangkahkan untuk silaturrahim.(Al-Hadist)
  • Barang siapa yang dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menghubungkan tali kekerabatan.(HR.Bukhari)
  • Tak beriman kepadaku orang yang hidup sangat kenyang, sedangkan tetangganya kelaparan disampingnya dan ia tahu. (HR. Ath-Thabrani)
  • Barang siapa memberi dan menolak karena  Allah, dan menikah karena Allah, maka sempurnalah imannya.(HR. ABU DAWUD)
  • Jauhilah hasud/ Dengki, karena hasud itu kan memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar. (HR. Abu Dawud)
  • Allah SWT tidak akan memandang / memperhatikan seorang wanita yang tidak bersyukur terhadap suaminya. HR. Al-Hakim)
  • Barang siapa mengutamakan kecintaan kepada Allah atas kecintaan manusia, maka Allah akan melindunginya dari beban gangguan manusia.(HR. Ad-Dailami)
  • Siapa yang menutup aib seorang muslim niscaya Allah akan menutup aibnya didunia dan kelak diakherat. ( Al-Hadist)
  • Siapa yang memudhkan seseorang dalam kesulitan, niscaya Allah akan memudahkannya didunia dan akherat.(Al-Hadist)
  • Mencaci maki seorang mukmin adalah suatu kejahatan,dan memeranginya adlah suatu kekufuran.(HR. Muslim)
  • Muslim sejati adalah yang tidak pernah menggunkan lisan dan tangannya untuk menyakiti sesama muslim.(HR. Bukhari dan Muslim)
  • Hasut itu memakan kebaikan seperti api memakan kayu.(Al-Hadist)
  • Tidaklah halal bagi seseorang islam untuk menjauhi saudaranya selama tiga hari.(Al-Hadist)
  • Siapapun wanita yang meninggal dan suaminya ridho kepadanya, maka ia akan masuk surga.(HR.Ibnu Majah-Ath Tirmidzi)
  • Sambunglah tali silaturrahim kalian, sesungguhnya tiada sebuah pahala pun yang akan disegerakan ( pemberiannya) dibanding dengan pahala menyambung tali silaturrahiim(Shahih at-Targhib)
  • Seorang mukmin dengan mukmin yang lain laksana rumah batu, yang satu menguatkan yang lain.(Al-Hadist)
  • Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita solehah.”(Hr. Muslim)
  • Rasullulah bersabda: “Siapapun yang bisa menjaga lidah dan kemaluannya, aku jamin ia akan masuk surga.”(HR. Sahl Ibn Sa’d)
  • Barang siapa yang mencegah terbukanya aib saudaranya niscaya Allah akan mencegah wajahnya dari api neraka pada hari kiamat nanti(HR.Tirmidzi)
  • Jika Allah hendak menghancurkn suatu kaum(negeri), maka terlebih dahulu dilepaskannya rasa malu dari kaum itu.(HR.Bukhari-Muslim)
  • Sayangilah yang diatas muka bumi, niscaya yang diatas langitpun akan menyayangi kita. (HR.Tirmidzi)
  • Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh Ar-Rahman(Allah). HR.Tirmidzi)
  • Talak/ perceraian adalah suatu yang halal yang paling dibenci Allah(HR.Abu dawud dan Akhmad)
  • Cukuplah seseorang dikatakan jahat jika ia menghina saudara sesama muslim. (HR.Muslim)
  • Alangkah baiknya orang yang sibuk meneliti aib sendiri dengan tidak mengurusi aib orang lain. (HR.Muslim)
  • Barang siapa memaafkan saat ia mampu membalas, maka Allah akan memberinya maaf pada hari kesulitan. (HR.Ath-Thabrani)
  • Jangan sekali-kali kamu menganggap remeh kebajikan meski kelihatnnya tidak berharga, yaitu seperti ketika kamu menyambut temanmu dengan menampakkan wajah yang berseri seri. (Nabi Muhammad.Shallallahu 'Alaihi wa Sallam)
  • Cintailah dan sayangilah para fakir miskin, maka Allah akan menyayangimu.(Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam)


BERSYUKUR, SABAR DAN BERUSAHA

  • Rasulullah Mengagumi seorang mukmin yang bila ia memperoleh kebaikan, ia memuji Allah dan bersyukur. Bila ia ditimpa musibah, ia memuji Allah dan ia bersabar. ( HR.Ahmad)
  • Orang yang bahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang bila terkena ujian dan cobaan, dia bersabar. (HR.Ahmad)
  • Sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklah berdoa. (HR.Ath-Thabrani)
  • Iman terbagi dua separuh dalam sabar dan separuh dalam syukur.(HR.Al-Baikaqi)
  • Tidak ada suatu rezeki yang Allah berikan pada seorang hamba yang lebih luas baginya dari pada sabar. (HR.Al-Hakim)
  • “Ya Nabi, berilah aku wasiat” Rasullalah bersabda,”Jangan marah!” ditanya berulang kali dan tetap dijawab, “Jangan marah!” HR.Bukhari)
  • Sesungguhnya yang berkecukupan adalah orang yang hatinya selalu merasa cukup, dan orang fakir adalah orang yang hatinya selalu rakus. (HR. Ibnu Hibban)
  • Allah sangat menyukai orang-orang mukmin yang mempuyai pekerjaan.(Al-Hadist)
  • Sebaik-baik pekerjaan ialah usaha seseorang dengn tangannya sendiri.(Al-Hadist)
  • Memperoleh sesuatu dengan tangan sendiri adalah lebih baik dan lebih disukai dari pada meminta-minta.(Al-Hadist)
  • Hendaklah selalu berbuat baik dan jauhkanlah selalu dari perbuatan maksiat.(Al-Hadist)
  • Ya Allah Berkahilah Umatku( Muhmmad) yang pada waktu pagi hari mereka bangun (Bangun fajar).(HR.Ahmad)
  • Sesungguhnya rezeki mencari seorang hamba sebagaimana ajal mencarinya.(HR.Ath-Thabrani)
  • Mencari rezeki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang fardu.(HR.Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
  • Seungguhnya Allah Subhanhu Wa Ta'ala senang melihat hambaNya bersusah payah/lelah dalam mencari rezeki yang halal.(HR.Ad-Dailami)
  • Berbaik sangka kepada Allah adalah termasuk ibadah yang baik.(HR. Abu Dawud)
  • Kaya itu bukanlah lantaran banyak harta. Tetapi kaya itu adalah kaya hati.(HR.Muslim)
  • Turunkanlah rezekimu(dari Allah)dengan mengeluarkan sedekah.(HR.Baihaqi)
  • Tangan yang diatas lebih baik daripada tangan yang dibawah. (Al-Hadist)
  • Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman( didalam hadist Qudsi).” Hai Anak adam, infaklah (Nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu.” (HR.Muslim)
  • Sesungguhnya sedekah itu dapat menghilangkan murka Allah dan dapat mencegah dari kematian yang buruk. (HR.At-Tirmidzi)
  • Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : “Pintu-pintu sedekah itu adalah bertakbir, bertasbih, bertahmid, beristighfar, memerintahkan kepada kebaikan, dan mencegah dari pada yang munkar, menyingkirkan duri, tulang dan batu dijalan yang dilalui orang, menuntun orang buta, membantu orang tuli untuk mendengar sesuatu perkataan. Semua itu dalah pinu sedekah bagimu terhadap dirimu. “(HR. Ahmad)
  • Barang siapa menanam suatu tanaman, kemudan ada burung atau siapapun mencari rezeki, dan makan dari tanaman itu, maka bagi penanam tersebut adalah sebagai sedekah. (HR.Imam Ahmad dr Ibnu Khuzaimah)
  • Orang dermawan dekat kepada Allah, dekat kepada rahmatNya, serta selamat dari siksaNya, sedangkan orang yang kikir, jauh dari Allah, jauh dr rahmatNya, dan dekat sekali kepada siksanya.(Rasullulah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam)
  • Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memerintahkan agar dzakat itrah diberikan sebelum manusia berangkat shalat ied.(HR.MUSLIM)
  • Niat Seorang mukmin lebh baik dari amalnya.(HR.Al-Baihaqi dan Ar-Rabii’)
  • Tiada seorang muslim tertusuk duri atau lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dosa(HR.Bukhari)
  • Yang menyebabkan agama cacat adalah hawa nafsu(HR.Asy-Syihaab)
  • Permudahlah, jangan mempersulit, dan jadikan suasana yang tenteram. Jangan menakut nakuti.(HR.Muslim)
  • “Amal apakah yang disukai Allah?” Rasulullah berkata, “yang dikerjakan secara tetap (Istiqomah) walaupun sedikit.”(HR.Bukhari)
  • Barang siapa dikehendaki Allah kebaikan baginya, maka dia diuji (dicoba dengan satu musibah), Barang siapa yang memelihara kesopanan dirinya, Allah akan memeliara kesopanannya. Siapa yang merasa cukup, maka Allah akan mencukupinya, dan siapa yang melatih kesabaran, maka  Allah akn menyabarkannya. Dan tiada seorangpun mendapat karuni pemberian) Allah yang lebih baik dari kesabaran. (HR.Bukhari)
  • Tiada sesuatupun yang lebih berat dalam timbangan (pada hari kiamat) dari ahlak yang baik.(HR.Dawud)
  • Sesungguhnya orang yang termasuk orang yang baik-baik ialah orang yang paling baik ahlak dan adab sopannya. (Al-Hadist)
  • Barang siapa  diantara kalian yg melihat kemunkaran hendaknya ia mengubah dengan tangannya. Jika tidak bisa melakukan dengan tangannya, hendaklah ia mengubah  dengan lisannya.Jika tidak bisa melakukan dengan lisannya, hendaklah ia melakukan dengan hatinya. Itulah iman yang paling lemah.”(HR.Bukhrari)
  • Dari Aisyah ra. Bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “ memegang janji dengan baik adalah bagian dari iman,”(HR.Bukhari)
  • Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,” Orang yang pandai membaca alquran akan bersama para rasul yang mulia dan dan para waliullah, adpun orang yang membaca alqur’an dengan tersendat-sendat karena sulit baginya membaca alqur’an,maka ia mendapat dua pahala.”(Aisyah ra)
  • Wahai Abu Hurairah, potonglah kuku-kukumu, sesungguhnya setan mengikat ( melalui) kuku yang panjang.(HR.Ahmad)
  • Hiduplah  didunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara.(HR.Bukhari)
  • Hidup didunia hanya sebagai tempat tinggal sementara untuk melanjutkan perjalanan nan jauh menuju keabadian.(Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam)
  • Perbanyaklah kamu mengingat mati, karena hal itu bisa membersihkan dosa dan menyebabkan zuhud atau tidak cinta kepada dunia. Hari ini (didunia) adlah hari beramal dan bukanlah hari perhitungan (hisab), sedangkan besok (diakherat) adalah hari perhitungan (hisab) dan bukanlah hari beramal.(HR.Bukhari)


MEMELIHARA AKAL DENGAN ILMU

  • Ya..Allah, tambahkanlah ilmu bagiku dan jangan Engkau memalingkan hatik.(HR.Abu Dawud)
  • Tak ada melarat yang lebih parah dari kebodohan dan tak ada harta yang lebih bermanfaat dari kesempurnaan akal.(HR.Ibnu Majah)
  • Ya...Allah aku berlindung kepadaMu dari kelemahan, rasa malas, sifat pengeut, menyia-nyiakan usia, dan sifat kikir.(HR.Musim)
  • Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (Ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup,”(HR.Bukhari dan Muslim)
  • Barang siapa yang menempuh satu jalan untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti memudahkan baginya jalan menuju surga.(HR.Muslim)


PENGENDALIAN DIRI PANGKAL KEBAHAGIAAN

  • Bahagia sekali orang-orang yang menahan lidahnya, dari pada berkata-kata secara berlebih-lebihan.(Al-Hadist) 
  • Berbahagialah orang-orang yang dapat mengendalikan dirinya sendiri sebelum menyalahkan orang lain.(Al-Hadist) 


MEMULIAKAN WAKTU

  • Satu hari bagi orang berilmu lebih baik daripada setahun bagi orang dungu.(Al-Hadist)
  • Hai...Anak Adam luangkanlah waktu untuk beribadah kepadaKu, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan.(HR.Tirmidzi) 
  • Apabila engkau berada pada sore hari, janganlah menunggu waktu pagi. Apabila engkau berada diwaktu pagi, janganlah menunggu waktu sore. Ambillah masa sehatmu sebelum sakitmu dan hidupmu sebelum datang kematianmu.(HR.Bukhari) 
  • Ambillah 5 perkara sebelum 5 perkara :

1. Waktu mudamu sebelum waktu tuamu
2. Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu
3. Masa kayamu sebelum datang msa kefakiranmu
4. Masa luangmu sebelum masa sibukmu
5. Hidupmu sebelum datang kematianmu.(HR.Al-Hakim)

MENDIDIK ANAK SHOLEH

  • Setiap anak yang lahir terpelihara dengan aqiqahnya yang disembelih untuknya pada hari ke-7 (dari kelahirannya, dicukur, dan diberi nama.(HR.Abu Dawud) 
  • Peliharalah anak-anakmu dan perbaikilah budi pekertinya, sesungguhnya anak-anak itu adalah hadiah Allah kepadamu.(Al-Hadist)
  • Apabila seorang anak Adam telah mati, terputuslah amalannya, kecuali tiga perkara; sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang selalu mendoakannya.(Al-Hadist) 

Rujukan dari buku : 1001 Ayat Motivasi penuntun Hidup Dunia dan Akhirat (By. Firmansyah Adilah)

Tuesday, October 29, 2013

Kumpulan Doa-Doa Para Nabi dan Rasul

Kumpulan Doa Para Nabi



قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Ya Tuhan Kami, Kami telah Menganiaya diri Kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni Kami dan memberi rahmat kepada Kami, niscaya pastilah Kami Termasuk orang-orang yang merugi.”
(Surah Al A’raaf :23) 



قَالَ رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ ۖ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. dan Sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaKu, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaKu, niscaya aku akan Termasuk orang-orang yang merugi.”
(Surah Hud :47)


إِنِّي تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ رَبِّي وَرَبِّكُمْ ۚ مَا مِنْ دَابَّةٍ إِلَّا هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا ۚ إِنَّ رَبِّي عَلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

”Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.”
(Surah Hud :56)


رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ

Wahai Tuhanku,jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orng yang tetap mendirikan sholat.Wahai Tuhan kami,kabulkanlah doaku.Wahai tuhan Kami ,berilah keampunan kepadaku dan dua ibu bapaku dan sekalian orang orang mukmin pada hari berlangsungnya hisab(nanti)”.(Surah Ibrahim :40-41)


رَبِّ قَدْ آتَيْتَنِي مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِي مِنْ تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ ۚ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِۖ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ

“Wahai Tuhanku! Sesungguhnya Engkau telah mengurniakan daku sebahagian dari kekuasaan (pemerintahan) dan mengajarku sebahagian dari ilmu tafsiran mimpi. Wahai Tuhan yang menciptakan langit dan bumi Engkau Penguasa dan Pelindungku di dunia dan di akhirat; sempurnakanlah ajalku (ketika mati) dalam keadaan Islam, dan hubungkanlah daku dengan orang-orang yang soleh”. ( Surah Yusuf : 101 )


أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

“Wahai Tuhanku,sesunguhnya aku telah di timpa penyakit dan Engkau Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang”.(Surah Al-Anbiyaa’:83)


لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

“Bahwasanya tiada Tuhan yang patut di sembah melainkan hanya Engkau,Maha Suci Engkau,sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim
(Surah Al-Anbiya’:87).


قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

Nabi Musa berdoa dengan berkata: “Wahai Tuhanku, lapangkanlah bagiku, dadaku; “Dan mudahkanlah bagiku, tugasku; “Dan lepaskanlah simpulan dari lidahku, “Supaya mereka faham perkataanku; ( Surah Taha : 25 -27 )


رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

“Wahai Tuhanku,berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmatmu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal sholeh yang Engkau redhai dan masukkanlah aku dengan rahmatMu kedalam golongan hamba-hambaMu yang soleh”.( Surah,An-Namlu : 19 )


قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَائِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ ۖ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا

Dia merayu dengan berkata: Wahai Tuhanku! Sesungguhnya telah lemahlah tulang -tulangku, dan telah putih melepaklah uban kepalaku; dan aku – wahai Tuhanku – tidak pernah merasa hampa dengan doa permohonanku kepadaMu. Dan sesungguhnya aku merasa bimbang akan kecuaian kaum kerabatku menyempurnakan tugas-tugas ugama sepeninggalanku; dan isteriku pula adalah seorang yang mandul; oleh itu, kurniakanlah daku dari sisiMu seorang anak lelaki. Yang layak mewarisi daku, juga mewarisi keluarga Nabi Yaakub; dan jadikanlah dia – wahai Tuhanku seorang yang diredhai serta disukai”.
( Surah Maryam : 4-6 )


قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا أَنْزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِأَوَّلِنَا وَآخِرِنَا وَآيَةً مِنْكَ ۖ وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

Nabi Isa ibni Maryam (pun berdoalah ke hadrat Allah dengan) berkata: Ya Allah, Tuhan kami! Turunkanlah kiranya kepada kami satu hidangan dari langit, untuk menjadi hari raya bagi kami, iaitu bagi kami yang ada hari ini dan bagi orang-orang kami yang datang kemudian, dan sebagai satu tanda (mukjizat) daripadamu (yang menunjukkan kebesaran dan kekuasaanMu); dan kurniakanlah rezeki kepada kami, kerana Engkau jualah sebaik-baik Pemberi rezeki”. ( Surah al-Maidah : 114 ) 


لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

“Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai Tuhan kami ! Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami, dan berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir”.
( Surah al-Baqarah : 286 )

Thursday, October 17, 2013

Wasiat Sebelum Tidur

Ali berkata, Fatimah mengeluhkan bekas alat penggiling yang dialaminya, lalu pada saat itu ada seorang tawanan yang mendatangi Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Fatimah bertolak, namun tidak bertemu dengan beliau. Dia mendapatkan Aisyah, lalu mengabarkan kepadanya. Tatkala Nabi Shallallu 'alaihi wasallamtiba, Aisyah mengabarkan kedatangan Fatimah kepada beliau.

Lalu beliau mendatangi kami, yang kala itu kami hendak berangkat tidur. Lalu aku siap berdiri, namun beliau berkata. 'Tetaplah di tempatmu'. Lalu beliau duduk di tengah kami, sehingga aku bisa merasakan dinginnya kedua telapak kaki beliau di dadaku. Beliau berkata. 'Ketahuilah, akan kuajarkan kepadamu sesuatu yang lebih baik daripada apa yang engkau minta kepadaku. Apabila engkau hendak tidur, maka bertakbirlah tiga puluh empat kali, bertasbihlah tiga puluh tiga kali, dan bertahmidlah tiga puluh tiga kali, maka itu lebih baik bagimu daripada seorang pembantu". (Hadits Shahih, ditakhrij Al-Bukhari 4/102, Muslim 17/45, Abu Dawud hadits nomor 5062, At-Tirmidzi hadits nomor 3469, Ahmad 1/96, Al-Baihaqy 7/293)
Wahai Ukhti Muslimah !
Inilah wasiat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bagi putrinya yang suci, Fathimah, seorang pemuka para wanita penghuni sorga. Maka marilah kita mempelajari apa yang bermanfa'at bagi kehidupan dunia dan akhirat kita dari wasiat ini.
Fathimah merasa capai karena banyaknya pekerjaan yang harus ditanganinya, berupa pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, terutama pengaruh alat penggiling. Maka dia pun pergi menemui Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk meminta seorang pembantu, yakni seorang wanita yang bisa membantunya.
Tatkala Fathimah memasuki rumah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, dia tidak mendapatkan beliau. Dia hanya mendapatkan Aisyah, Ummul Mukminin. Lalu Fathimah menyebutkan keperluannya kepada Aisyah. Tatkala beliau tiba, Aisyah mengabarkan urusan Fathimah.
Beliau mempertimbangkan permintaan Fathimah. Dan, memang beliau mempunyai beberapa orang tawanan perang, ada pula dari kaum wanitanya. Tetapi tawanan-tawanan ini akan dijual, dan hasilnya akan disalurkan kepada orang-orang Muslim yang fakir, yang tidak mempunyai tempat tinggal dan makanan kecuali dari apa yang diberikan Rasulullah. Lalu beliau pergi ke rumah Ali, suami Fathimah, yang saat itu keduanya siap hendak tidur. Beliau masuk rumah Ali dan Fathimah setelah meminta ijin dari keduanya. Tatkala beliau masuk, keduanya bermaksud hendak berdiri, namun beliau berkata. "Tetaplah engkau di tempatmu". "Telah dikabarkan kepadaku bahwa engkau datang untuk meminta. Lalu apakah keperluanmu?".
Fathimah menjawab. "Ada kabar yang kudengar bahwa beberapa pembantu telah datang kepada engkau. Maka aku ingin agar engkau memberiku seorang pembantu untuk membantuku membuat roti dan adonannya. Karena hal ini sangat berat bagiku".
Beliau berkata. "Mengapa engkau tidak datang meminta yang lebih engkau sukai atau lebih baik dari hal itu ?". Kemudian beliau memberi isyarat kepada keduanya, bahwa jika keduanya hendak tidur, hendaklah bertasbih kepada Allah, bertakbir dan bertahmid dengan bilangan tertentu yang disebutkan kepada keduanya. Lalu akhirnya beliau berkata. "Itu lebih baik bagimu daripada seorang pembantu".
Ali tidak melupakan wasiat ini, hingga setelah istrinya meninggal. Hal ini dikatakan Ibnu Abi Laila. "Ali berkata, 'Semenjak aku mendengar dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, aku tidak pernah meninggalkan wasiat itu".
Ada yang bertanya. "Tidak pula pada malam perang Shiffin ?".
Ali menjawab. "Tidak pula pada malam perang Shiffin".
(Ditakhrij Muslim 17/46. Yang dimaksud perang Shiffin di sini adalah perang antara pihak Ali dan Mu'awiyah di Shiffin, suatu daerah antara Irak dan Syam. Kedua belah pihak berada di sana beberapa bulan)
Boleh jadi engkau bertanya-tanya apa hubungan antara pembantu yang diminta Fathimah dan dzikir ?
Hubungan keduanya sangat jelas bagi orang yang memiliki hati atau pikiran yang benar-benar sadar. Sebab dzikir bisa memberikan kekuatan kepada orang yang melakukannya. Bahkan kadang-kadang dia bisa melakukan sesuatu yang tidak pernah dibayangkan. Di antara manfaat dzikir adalah :
  1. Menghilangkan duka dan kekhawatiran dari hati.
  2. Mendatangkan kegembiraan dan keceriaan bagi hati.
  3. Memberikan rasa nyaman dan kehormatan.
  4. Membersihkan hati dari karat, yaitu berupa lalai dan hawa nafsu.
Boleh jadi engkau juga bertanya-tanya, ada dzikir-dzikir lain yang bisa dibaca sebelum tidur selain ini. Lalu mana yang lebih utama ? Pertanyaan ini dijawab oleh Al-Qady Iyadh : "Telah diriwayatkan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam beberapa dzikir sebelum berangkat tidur, yang bisa dipilih menurut kondisi, situasi dan orang yang mengucapkannya. Dalam semua dzikir itu terdapat keutamaan".
Secara umum wasiat ini mempunyai faidah yang agung dan banyak manfaat serta kebaikannya. Inilah yang disebutkan oleh sebagian ulama :
Pertama
Menurut Ibnu Baththal, di dalam hadits ini terkandung hujjah bagi keutamaan kemiskinan daripada kekayaan. Andaikata kekayaan lebih utama daripada kemiskinan, tentu beliau akan memberikan pembantu kepada Ali dan Fathimah. Dzikir yang diajarkan beliau dan tidak memberikan pembantu kepada keduanya, bisa diketahui bahwa beliau memilihkan yang lebih utama di sisi Allah bagi keduanya.
Pendapat ini disanggah oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar. Menurutnya, hal ini bisa berlaku jika beliau mempunyai lebihan pembantu. Sementara sudah disebutkan dalam pengabaran di atas bahwa beliau merasa perlu untuk menjual para tawanan itu untuk menafkahi orang-orang miskin. Maka menurut Iyadh, tidak ada sisi pembuktian dengan hadits ini bahwa orang miskin lebih utama daripada orang kaya.
Ada perbedaan pendapat mengenai makna kebaikan dalam pengabaran ini. Iyadh berkata. "Menurut zhahirnya, beliau hendak mengajarkan bahwa amal akhirat lebih utama daripada urusan dunia, seperti apapun keadaannya. Beliau membatasi pada hal itu, karena tidak memungkinkan bagi beliau untuk memberikan pembantu. Kemudian beliau mengajarkan dzikir itu, yang bisa mendatangkan pahala yang lebih utama daripada apa yang diminta keduanya".
Menurut Al-Qurthuby, beliau mengajarkan dzikir kepada keduanya, agar ia menjadi pengganti dari do'a tatkala keduanya dikejar kebutuhan, atau karena itulah yang lebih beliau sukai bagi putrinya, sebagaimana hal itu lebih beliau sukai bagi dirinya, sehingga kesulitannya bisa tertanggulangi dengan kesabaran, dan yang lebih penting lagi, karena berharap mendapat pahala.
Kedua
Disini dapat disimpulkan tentang upaya mendahulukan pencari ilmu daripada yang lain terhadap hak seperlima harta rampasan perang.
Ketiga
Hendaklah seseorang menanggung sendiri beban keluarganya dan lebih mementingkan akhirat daripada dunia kalau memang dia memiliki kemampuan untuk itu.
Keempat
Di dalam hadits ini terkandung pujian yang nyata bagi Ali dan Fathimah.
Kelima
Seperti itu pula gambaran kehidupan orang-orang salaf yang shalih, mayoritas para nabi dan walinya.
Keenam
Disini terkandung pelajaran sikap lemah lembut dan mengasihi anak putri dan menantu, tanpa harus merepotkan keduanya dan membiarkan keduanya pada posisi berbaring seperti semula. Bahkan beliau menyusupkan kakinya yang mulia di antara keduanya, lalu beliau mengajarkan dzikir, sebagai ganti dari pembantu yang diminta.
Ketujuh
Orang yang banyak dzikir sebelum berangkat tidur, tidak akan merasa letih. Sebab Fathimah mengeluh letih karena bekerja. Lalu beliau mengajarkan dzikir itu. Begitulah yang disimpulkan Ibnu Taimiyah. Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata. "Pendapat ini perlu diteliti lagi. Dzikir tidak menghilangkan letih. Tetapi hal ini bisa ditakwil bahwa orang yang banyak berdzikir, tidak akan merasa mendapat madharat karena kerjanya yang banyak dan tidak merasa sulit, meskipun rasa letih itu tetap ada".
Begitulah wahai Ukhti Muslimah, wasiat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang disampaikan kepada salah seorang pemimpin penghuni sorga, Fathimah, yaitu berupa kesabaran yang baik. Perhatikanlah bagaimana seorang putri Nabi dan istri seorang shahabat yang mulia, harus menggiling, membuat adonan roti dan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan rumah tangganya. Maka mengapa engkau tidak menirunya ?

Saturday, October 12, 2013

Definisi Mahrom dan Macamnya

Berikut tulisan tentang definisi Mahrom sekaligus macam-macamnya, yang ditulis oleh Ahmad Sabiq bin Abdul Latif. Dalam tuisannya beliau menyatakan bahwa
"Banyak  sekali hukum tentang pergaulan wanita muslimah yang berkaitan erat dengan masalah mahrom, seperti hukum safar, kholwat (berdua-duaan), pernikahan, perwalian dan lain-lain. Ironisnya, masih banyak dari kalangan kaum muslimin yang tidak memahaminya, bahkan mengucapkan istilahnya saja masih salah, misalkan mereka menyebut dengan "Muhrim" padahal muhrim itu artinya adalah orang yang sedang berihrom untuk haji atau umroh. Dari sinilah, maka kami mengangkat masalah ini agar menjadi bashiroh (pelita) bagi umat. Wallahu Al Muwaffiq.


DEFINISI MAHROM

Berkata Imam Ibnu Qudamah rahimahullah, "Mahrom adalah semua orang yang haram untuk dinikahi selama-lamanya karena seba nasab, persusuan dan pernikahan." [Al-Mughni 6/555]
Berkata Imam Ibnu Atsir rahimahullah, " Mahrom adalah orang-orang yang haram untuk dinikahi selama-lamanya seperti bapak, anak, saudara, paman, dan lain-lain". [An-Nihayah 1/373]

Berkata Syaikh Sholeh Al-Fauzan, " Mahrom wanita adalah suaminya dan semua orang yang haram dinikahi selama-lamanya karena sebab nasab seperti bapak, anak, dan saudaranya, atau dari sebab-sebab mubah yang lain seperti saudara sepersusuannya, ayah atau pun anak tirinya". [Tanbihat 'ala Ahkam Takhtashu bil mu'minat hal ; 67]

MACAM-MACAM MAHROM

Dari pengertian di atas, mahrom itu terbagi menjadi tiga macam.

[A]. Mahrom Karena Nasab (Keluarga)

Mahrom dari nasab adalah yang disebutkan oleh Allah Ta'ala dalam surat An-Nur 31:
"Katakanlah kepada wanita yang beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka.Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka,..."

Para ulama' tafsir menjelaskan: " Sesungguhnya lelaki yang merupakan mahrom bagi wanita adalah yang disebutkan dalam ayat ini, mereka adalah:

[1]. Ayah (Bapak-Bapak)
Termasuk dalam katagori ayah (bapak) adalah kakek, baik dari bapak maupun ibu. Juga bapak-bapak merke ke atas. Adapun bapak angkat, maka dia tidak termasuk mahrom berdasarkan firman Allah Ta'ala;
"Dan Allah tidak menjadikan anak-anak angkatmu sebagai anak kandungmu .... "[Al-Ahzab: 4]
Dan berkata Imam Muhammad Amin Asy Syinqithi rahimahullah, "Difahami dari firman Allah Ta'ala " Dan istri anak kandungmu ..." (QS. An Nisa: 23) bahwa istri anak angkat tidak termasuk diharamkan, dan hal ini ditegaskan oleh Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 4, 37,40" [Adlwaul Bayan 1/232]
Adapun bapak tiri dan bapak mertua akan dibahas pada babnya.

[2]. Anak Laki-Laki
Termasuk dalam kategori anak laki-laki bagi wanita adalah: cucu, baik dari anak laki-laki maupun anak perempuan dan keturunan mereka. Adapun anak angkat, maka dia tidak termasuk mahrom berdasarkan keterangan di atas. Dan tentang anak tiri dan anak menantu akan dibahas pada babnya.

[3]. Saudara Laki-Laki, Baik Sekandung, Sebapak Atau Seibu Saja.

[4]. Anak Laki-Laki Saudara (Keponakan)

Baik dari saudara laki-laki maupun perempuan dan anak keterunan mereka. [Lihat Tafsir Qurthubi 12/232-233]

[5]. Paman.

Baik dari bapak atau pun dari ibu.
Berkata syaikh Abudl karim Ziadan;" Tidak diebutkan paman termasuk mahrom dalam ayat ini (An-Nur 31) dikarenakan kedudukan paman sama seperti kedudukan orang tua, bahkan kadang-kadang paman juga disebut sebagai bapak, Allah berfirman ;
"Adakah kamu hadir ketika Ya'kub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya:"Apa yang kamu sembah sepeninggalku". Mereka menjawab:"Kami akan menyembah Tuhan-mu dan Tuhan bapak-bapakmu, Ibrahim, Isma'il, dan Ishaq, ...". [Al-Baqarah :133]
Sedangkan Ismai'il adalah paman dari putra-putra Ya'qub. [Lihat Al-Mufashal Fi Ahkamil Mar;ah 3/159]
Bahwasannya paman termasuk mahrom adalah pendapat jumhur ulama'. Hanya saja imam Sya'bi dan Ikrimah, keduanya berpendapat bahwa paman bukan termasuk mahrom karena tidak disebutkan dalam ayat (An-Nur 31), juga dikarenakan hukum paman mengikuti hukum anaknya." (Lihat afsir Ibnu Katsir 3/267, Tafsir Fathul Qodir 4/24, dan Tafsir Qurthubi 12/155)

[B]. Mahrom Karena Persusuan

Pembahasan ini dibagai menjadi beberapa fasal sbb:

[a]. Definisi Hubungan Persusuan
Persusuan adalah masuknya air susu seorang wanita kepada anak kecil dengan syarat-syarat tertentu. [Al Mufashol Fi Ahkamin Nisa' 6/235]
Sedangkan persusuan yang menjadikan seseorang menjadi mahrom adalah lima kali persusuan pada hadits dari Aisyah radhiallahu 'anha.
"Termasuk yang di turunkan dalam Al-Qur'an bahwa sepuluh kali pesusuan dapat mengharamkan (pernikahan) kemudian dihapus dengan lima kali persusuan." [HR Muslim 2/1075/1452, Abu Daud 2/551/2062, Turmudhi 3/456/1150 dan lainnya) Ini adalah pendapat yang rajih di antara seluruh pendapat para ulama'. (lihat Nailul Author 6/749, Raudloh Nadiyah 2/175]

[b]. Dalil Hubungan Mahrom Dari Hubungan Persusuan.

Qur'an :
" ... Juga ibu-ibumu yang menyusui kamu serta saudara perempuan sepersusuan ..." [An-Nisa' : 23]

Sunnah :
Dari Abdullah Ibnu Abbas radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam bersabda :
"Diharamkan dari persusuan apa-apa yang diharamkan dari nasab." [HR Bukhori 3/222/2645 dan lainnya]
[c]. Siapakah Mahrom Wanita Sebab Persusuan?
Mahrom dari sebab persusuan seperti mahrom dari nasab yaitu:
[1]. Bapak persusuan (Suami ibu susu)
Termasuk juga kakek persusuan yaitu bapak dari bapak atau ibu persusuan, juga bapak-bapak mereka di atas.
[2]. Anak laki-laki dari ibu susu
Termasuk di dalamnya adalah cucu dari anak susu baik laki-laki maupun perempuan. Juga anak keturunan mereka.
[3]. Saudara laki-laki sepersusuan, baik kandung maupun sebapak, atau seibu dulu.
[4]. Keponakan sepersusuan (anak saudara persusuan), bail persusuan laki-laki atau perempuan, juga keturuanan mereka
[5]. Paman persusuan (Saudara laki-laki bapak atau ibu susu)
(Lihat Al Mufashol 3/160 dengan beberapa tambahan)

[C]. Mahrom Karena Mushoharoh
[a]. Definisi Mushoharoh
Berkata Imam Ibnu Atsir; " Shihr adalah mahrom karena pernikahan." [An Niyah 3/63]

Berkata Syaikh Abdul Karim Zaidan; " Mahrom wanita yang disebabkan mushoharoh adalah orang-orang yang haram menikah dengan wanita tersebut selam-lamanya seperti ibu tiri, menantu perempuan, mertua perempuan. [Lihat Syarah Muntahal Irodah 3/7]
[b]. Dalil Mahrom Sebab Mushaharoh
Firman Allah:
"Dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka...." [An-Nur 31]
"Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu..." [An-Nisa' : 22]
"Diharamkan atas kamu (mengawini) ...ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isteri kamu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya;(dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu);,...[An-Nisa :23]

[c]. Siapakah Mahrom Wanita Dari Sebab Mushoharoh

Ada lima yakni :
[1]. Suami
Berkata Imam Ibnu Katsir ketika manafsirkan friman Allah Ta'ala surat An Nur 31:
"Adapun suami, maka semua ini (bolehnya menampakkan perhiasan, perintah menundukkan pandangan dari orang lain-pent-) memang diperuntukkan baginya. Mka seorang istri berbuat sesuatu untuk suaminya yang tidak dilakukannya dihadapan orang lain.: [Tafsir Ibnu Katsir 3/267]

[2]. Ayah Mertua (Ayah Suami)
Mencakup ayah suami datu bapak dari ayah dan ibu suami juga bapak-bapak mereka ke atas. [Lihat Tafsir sa'di hal 515, Tafsir Tahul Qodir 4/24 dan Al-Qurthubi 12/154]

[3]. Anak Tiri (Anak Suami Dari Istri Lain)
Termasuk anak tiri adalah cucu tiri baik cucu dari anak tiri laki-laki maupun perempuan, begitu juga keturunan mereka [Lihat Tafsir Tahul Qodir 4/24 dan Al-Qurthubi 12/154]

[4]. Ayah Tiri (Suami Ibu Tapi Bukan Bapak Kandungnya)
Maka haram bagi seorang wanita untuk dinikahi oleh ayah tirinya, kalau sudah berjima' dengan ibunya. Adapun kalau belum maka hal itu dibolehkan [Lihat Tafsir Qurthubi 5/74]

[5]. Menantu Laki-Laki (Suami putri kandung) [Lihat Al Mufashol 3/162]
Dan kemahroman ini terjadi sekedar putrinya di akadkan kepada suaminya. [Lihat Tafisr Ibnu Katsir 1/417]"

[Disalin dengan sedikit diringkas dari: Majalah "Al Furqon", Edisi 3 Th. II, Syawal 1423, hal 29-32]